Kamis, 28 Juni 2018

Pilkada Serentak 2018


27 Juni 2018, Indonesia menggelar pilkada serentak gelombang ketiga. Meskipun dari jumlah daerah bukanlah yang terbanyak dibandingkan Pilkada 2015, Pilkada 2018 ini menjadi Pilkada Serentak terbesar dari sisi jumlah pemilih, hal ini dikarenakan banyaknya Pilgub, termasuk Pilgub di tiga provinsi di Jawa. Jika dijumlahkan, terdapat 171 daerah yang menyelenggarakan pilkada, terdiri atas 17 pilgub, 115 pilbup, dan 39 pilwako.

Terdapat tiga provinsi (DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Papua Barat) yang tidak menyelenggarakan pilkada pada tahun ini, baik pilgub, pilbup, maupun pilwako.

Seramai 522 pasangan calon bertanding dalam pilkada ini, terdiri atas 55 pasangan cagub-cawagub, 346 cabup-cawabup, dan 467 cawako-cawawako.

Seramai 85 paslon perseorangan turut meramaikan pilkada, yang tersebar di 3 pilgub, 43 pilbup, dan 17 pilwako. Pilbup Mimika tercatat sebagai pilkada dengan paslon perseorangan terbanyak pada 2018 ini, yakni terdapat enam paslon perseorangan.

Seramai 94 kandidat perempuan juga turut bertanding, terdiri atas 2 cagub, 30 cabup, 16 cawako, 5 cawagub, 25 cabup, dan 16 cawawako. Pilbup Bojonegoro tercatat sebagai pilkada dengan calon perempuan terbanyak, yakni dua cabup dan seorang cawabup.

Dari sisi usungan partai politik, Partai Golkar tercatat sebagai pengusung calon terbanyak, yakni di 167 pilkada, terdiri dari 16 pilgub dan 151 pilbup/wako; kemudian diikuti oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, yang masing-masing mengusung calon di 163 pilkada (17 pilgub dan 146 pilbup/wako). Sementara PDA menjadi pengusung paling sedikit, hanya di 2 pilkada. Untuk partai nasional, tingkat usungan terendah diraih oleh PBB, mengusung calon di 68 pilkada (5 pilgub dan 63 pilbup/wako).

Dari jumlah paslon di tiap pilkada, mayoritas pilkada diikuti oleh 2 hingga 3 paslon. Pilbup Aceh Selatan dan Pilbup Mimika memiliki paslon terbanyak, masing-masing 7 paslon, kemudian diikuti oleh Pilwako Pagar Alam sejumlah 6 paslon.

Calon tunggal semakin menjadi tren pada pilkada ini. Sebanyak 13 pilbup dan 3 pilwako diikuti oleh calon tunggal.

Selain diramaikan calon, Pilkada 2018 juga diramaikan oleh maskot-makot lucu yang ditetapkan KPU sebagai alat bantu sosialisi. Berikut ini beberapa maskot-maskot Pilkada 2018:

Maskot Pilgub Sumut, Riau, Sumsel, dan Lampung.
Maskot Pilgub Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, dan NTT.
Maskot Pilgub Kaltim, Sulsel, Sultra, Maluku, Malut, dan Papua.
Maskot Pilbup Ogan Komering Ilir, Lahat, Banyuasin, dan Empat Lawang.
Maskot Pilwako Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, dan Prabumulih.
Maskot Pilwako Jambi, Pilbup Mempawah, Pilbup Sanggau, Pilbup Kayong Utara, Pilbup Kubu Raya, dan Pilwako Pontianak.

Kamis, 21 Juni 2018

Sedikit Mengenal Cabup/Cawako di Sumsel 2018

Pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018, Provinsi Sumatera Selatan juga tidak ikut ketinggalan. Selain Pilgub, seramai lima kabupaten (Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, Banyuasin, Empat Lawang) dan empat kota (Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, Prabumulih) juga akan menyelenggarakan Pilbup/Pilwako, artinya lebih dari setengah kabupaten/kota di Sumsel akan ikut menyemarakkan Pilkada di tingkat kabupaten/kota.


Sebelum lanjut ke para calon, mari lihat hal-hal tak penting ini dahulu:
  • Seramai 34 paslon ikut berkompetisi, terdiri dari 20 paslon bupati/wabup dan 14 paslon walikota/wawako.
  • Dari 34 paslon, terdapat 24 paslon yang diusung partai politik, dan 10 paslon perseorangan
  • Terdapat empat orang calon perempuan, yakni Shinta Paramita Sari (cabup Muara Enim), Ida Fitriati Basjui (cawako Pagar Alam) Fitrianti Agustinda (cawawako Palembang), dan Riezky Aprilia (cawawako Lubuklinggau).
  • Jumlah paslon terbanyak ada di Pilwako Pagar Alam, berjumlah enam paslon.
  • Jumlah paslon paling sedikit ada di Pilwako Prabumulih, berjumlah hanya satu paslon (calon tunggal).
  • Koalisi partai terbesar ada di Pilwako Prabumulih, yakni 11 parpol berkoalisi mengusung pasangan Ridho Yahya dan Andriansyah Fikri.
  • Hanya terdapat satu paslon yang diusung satu partai tanpa koalisi, yakni paslon Abdiyanto dan Made Indrawan yang diusung PDI Perjuangan di Pilbup Ogan Komering Ilir.
  • Made Indrawan (cawabup OKI) merupakan satu-satunya calon non-muslim di Pilkada Sumsel 2018.
  • Cabup/cawako tertua: M. Husni Thamrin Madani (65 tahun) di Pilbup Banyuasin.
  • Cabup/cawako termuda: Akbar Alfaro (30 tahun) di Pilwako Palembang.
  • Cawabup/cawawako tertua: Slamet (67 tahun) di Banyuasin.
  • Cawabup/cawawako termuda: M. Fadli (32 tahun) di Pilwako Pagar Alam.

Berikut ini para calon bupati dan walikota di Sumatera Selatan:










Selasa, 12 Juni 2018

Sedikit Mengenal Cabup/Cawako di Kalimantan Barat 2018

Pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018, selain Pilgub, diselenggarakan juga Pilbup di 4 kabupaten (Mempawah, Sanggau, Kubu Raya, dan Kayong Utara) dan Pilwako di ibu kota provinsi (Kota Pontianak). Pada pilkada tahun ini, untuk pertama kalinya penyelenggaraan Pilgub berbarengan dengan Pilwako Pontianak.


Sebelumnya, terdapat beberapa hal penting yang boleh disimak:
  • Terdapat 15 pasangan calon bupati/walikota.
  • Terdapat 11 pasangan calon yang diusung partai politik.
  • Terdapat 4 pasangan calon perseorangan.
  • Hanya terdapat seorang calon perempuan.
  • Cabup/cawako tertua: Yansen Akun Effendi (64 tahun) di Sanggau.
  • Cabup/cawako termuda: Satarudin (40 tahun) di Pontianak.
  • Cawabup/cawawako tertua: Ridwan Rusli (60 tahun) di Mempawah.
  • Cawabup/cawawako termuda: Yandi (37 tahun) di Pontianak.
  • Terdapat 7 partai yang mengusung calon di semua kabupaten kota: Partai NasDem, PKB, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Hanura.
  • PBB menjadi partai yang paling sedikit mengusung calon, yakni hanya mengusung satu calon saja, di Mempawah.

Berikut ini para paslon bupati/walikota pada Pilkada tahun 2018 ini:





Senin, 11 Juni 2018

Sedikit Mengenal Cawako Jambi 2018

Pada 2018 ini, Kota Jambi turut menyelenggarakan Pilwakonya. Pilwako Jambi 2018 hanya dikuti oleh dua pasang calon, yakni pasangan Abdullah Sani dan Kemas Alfarizi yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan PAN, dan pasangan Syarif Fasha & Maulana Kemas yang diusung koalisi gemuk 10 parpol (Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, PKB, Partai Golkar, PPP, PKS, Partai NasDem, PBB, dan PKP Indonesia). Artinya, Pilwako Jambi 2018 ini diikuti oleh seluruh 12 parpol peserta Pemilu 2014.

Berikut ini sedikit biodata, serta visi dan misi pasangan calon walikota dan wakil walikota Jambi:


Pilgub Serentak 2018

Pada Pikada Serentak 27 Juni 2018, terdapat 17 provinsi (alias setengah provinsi se-Indonesia) yang akan menyelenggarakan Pilgub, antara lain Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.


Sebelum menuju ke daftar calon, berikut ini sedikit hal tak penting yang bisa diperhatikan:
  • Terdapat 55 pasangan cagub-cawagub yang bertanding.
  • 50 paslon diusung oleh gabungan partai politik.
  • 2 paslon diusung oleh PDI Perjuangan tanpa koalisi: Herman Hasanusi & Sutono di Lampung dan pasangan Hasanuddin & Anton Charliyan di Jabar.
  • 3 paslon maju dari jalur perseorangan alias independen: Moch. Ali bin Dahlan & Lalu Gede Muhamad Ali Wirasakti Amir Murni di NTB, Ichsan Yasin Limpo & Andi Muzakkar di Sulsel, dan Herman Adrian Koedoeboen & Abdullah Vanath di Maluku.
  • Koalisi 9 parpol di Papua yang mengusung pasangan Lukas Enembe & Klemen Tinal merupakan koalisi terbesar pada Pilgub 2018 ini, baik dari segi jumlah partai maupun persentase perolehan suara/kursi DPRD.
  • Tingkat usungan tertinggi dimiliki 4 partai yang mengusung paslon di seluruh provinsi, yakni PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai NasDem, dan PAN.
  • PBB memilikit tingkat usungan terendah, yakni hanya 4 paslon di Sumsel, NTB, Sulsel, dan Malut. Hal ini bisa dimaklumi karena terdapat aturan UU yang mendiskualifikasi partai yang tidak memperoleh kursi DPRD untuk mengusung cagub.
  • Terdapat 2 orang cagub perempuan: Khofifah Indar Parawansa di Jatim dan Karolin Margret Natasa di Kalbar.
  • Terdapat 5 orang cawagub perempuan: Chusnunia di Lampung, Ida Fauziyah di Jateng, Puti Guntur Soekarno di Jatim, Sitti Romi Djalilah di NTB, dan Emelia J. Nomleni di NTT.
  • Jika PDI-P dikenal berseteru dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra di tingkat pusat, di beberapa provinsi justru berkoalisi, antara lain di Jateng dan Kalbar dengan Demokrat; serta di Jatim, NTB, Sultra, Maluku, dan Papua dengan Gerindra.
  • Cagub tertua: Sudrajat (69 tahun) di Jabar.
  • Cagub termuda: Karolin Margret Natasa (36 tahun) di Kalbar.
  • Cawagub tertua: L.M. Sjafei Kahar (67 tahun) di Sulawesi Tenggara.
  • Cawagub termuda: Emil Elestianto Dardak (34 tahun) di Jawa Timur.
  • Terdapat 3 provinsi yang pilgubnya tidak diikuti oleh petahana: Sumut, Kalbar, dan Kaltim.
  • Hanya di Pilgub Kalbar yang KPU Provinsinya tidak menetapkan maskot resmi untuk sosialisasi Pilkada.


Berikut ini daftar para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berkompetisi pada Pilkada Setentak Tahun 2018: