Jumat, 28 September 2018

Partai Politik Peserta Pemilu 2019

Pemilu 2019 pada 17 April nanti akan diikuti oleh 20 partai politik, terdiri dari 16 partai nasional dan 4 partai lokal Aceh.

Partai Peserta Pemilu 2019 (dengan Gambar Bendera Partai).

Partai Politik Peserta Pemilu 2019 (dengan Gambar Logo Partai).

Dari 20 partai tersebut,
  • 13 di antaranya merupakan partai peserta Pemilu 2014;
  • 2 partai peserta Pemilu 2014, namun berganti nama dan lambang pada Pemilu 2019 (PD Aceh dan PNA);
  • 1 partai peserta Pemilu 2009, tidak lolos pada 2014, dan kembali bertarung di Pemilu 2019 dengan nama dan lambang baru (Partai SIRA); serta
  • 4 partai yang pertama kali ikut pemilu (Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Perindo, dan PSI).

Kamis, 13 September 2018

Hasil Suara Pilkada 2018 di Riau

Pada pilkada serentak 2018, hanya dua pilkada yang diselenggarakan di Provinsi Riau, yakni Pilgub Riau dan Pilbup Indragiri Hilir. Berikut ini hasil perolehan suaranya.


Kamis, 06 September 2018

Hasil Suara Pilkada 2018 di Jambi

Pada Pilkada 2018, terdapat tiga daerah di Provinsi Jambi yang turut menyelenggarakan pilkada, yakni Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, dan Kota Jambi. Berikut ini hasil perolehan suaranya.





Hal menarik di ketiga pilkada di Jambi adalah semua semua pilkada dimenangi oleh calon bernomor urut dua, serta semua pemenang pilkada adalah calon petahana.

Dari ketiga pilkada tersebut, hanya Pilbup Kerinci yang digugat ke MK oleh pasangan calon Zainal Abidin dan Arsal Apri. Namun gugatan tersebut dinyatakan tidak dapat diterima oleh MK, dikarena selisih perolehan suara melebihi batas maksimal 2% sesuai yang ditentukan oleh UU.

Kamis, 26 Juli 2018

Hasil Suara Pilkada 2018 di Kalimantan Barat

Pada pilkada serentak yang digelar 27 Juni 2018 kemarin, Kalimantan Barat turut ikut meramaikannya. Sebanyak empat pilbup dan satu pilwako, serta pilgub telah dilaksanakan dan juga telah diumumkan hasilnya. Berikut ini hasil perolehan suaranya.









Dari enam pilkada, empat di antaranya dimenangkan calon dengan suara mutlak, yakni:
  • Muda Mahendrawan dan Sujiwo, memenangkan Pilbup Kubu Raya dengan 70,2% suara;
  • Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan, memenangkan Pilwako Pontianak dengan 63,9% suara;
  • Paolus Hadi dan Yohanes Ontot, memenangkan Pilbup Sanggau dengan 57,1% suara; dan
  • Sutarmidji dan Ria Norsan, memenangkan Pilgub Kalbar dengan 51,55% suara.

Hanya terdapat satu gugatan ke MK pada pilkada di Kalbar tahun ini, yakni pada Pilbup Sanggau oleh paslon Yansen Akun Effendi dan Fransiskus Ason. Namun gugatannya dinyatakan "tidak dapat diterima" oleh MK karena selisih suaranya melebihi batas maksimal yang ditentukan oleh UU.

Rabu, 25 Juli 2018

Hasil Suara Pilkada 2018 di Sumatera Selatan

Pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018 kemarin, terdapat 10 pilkada yang diselenggarakan di Sumatera Selatan, yang terdiri dari 1 pilgub, 5 pilbup, dan 4 pilwako. Berikut ini hasil perolehan suara berdasarkan rekapitulasi oleh masing-masing KPU daerah.













Dari 10 pilkada, hanya di tiga pilkada yang dimenangkan calon dengan suara mutlak lebih 50%, yakni di:
  • Pilwako Prabumulih, dimenangkan Ridho Yahya dan Andriansyah Fikri dengan 79,3% suara;
  • Pilbup Empat Lawang, dimenangkan Joncik Muhammad dan Yulius Maulana dengan 60,3% suara; dan
  • Pilwako Lubuklinggau, dimenangkan S.N. Prana Putra Sohe dan Sulaiman Kohar dengan 56,2% suara;
Sementara calon yang menang dengan tingkat persentase terendah adalah Alpian Maskoni dan M. Fadli di Pilwako Pagar Alam dengan perolehan 27,8% suara.


Dari partai pengusung peserta pilkada, tingkat kemenangan partai di pilkada di Sumatera Selatan sebagai berikut:
  • Partai Demokrat menang di 8 pilkada (OKI, Muara Enim, Lahat, Banyuasin, Empat Lawang, Palembang, Lubuklinggau, dan Prabumulih);
  • Partai NasDem menang di 7 pilkada (Pilgub Sumsel, OKI, Lahat, Banyuasin, Pagar Alam, Lubuklinggau, dan Prabumulih)
  • PKB menang di 7 pilkada (OKI, Muara Enim, Empat Lawang, Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, dan Prabumulih);
  • PAN menang di 5 pilkada (Pilgub Sumsel, OKI, Empat Lawang, Palembag, dan Prabumulih);
  • Partai Hanura menang di 5 pilkada (Pilgub Sumsel, Muara Enim, Lahat, Lubuklinggau, dan Prabumulih);
  • PDI Perjuangan menang di 4 pilkada (Banyuasin, Empat Lawang, Palembang, dan Prabumulih);
  • PBB menang di 4 pilkada (OKI, Palembang, Lubuklinggau, dan Prabumulih);
  • PPP menang di 3 pilkada (Banyuasin, Empat Lawang, dan Prabumulih);
  • Partai Golkar menang di 2 pilkada (Lubuklinggau dan Prabumulih);
  • Partai Gerindra menang di 2 pilkada (Banyuasin dan Lubuklinggau);
  • PKP Indonesia menang di 2 pilkada (Empat Lawang dan Prabumulih); dan
  • PKS menang di 1 pilkada (Lubuklinggau).

Namun jika berdasarkan asal partai calon terpilih, konstelasi partai pemenang pilkada berubah, yakni sebagai berikut:
  • Partai Demokrat memenangkan 4 kadernya: 2 sebagai bupati di Muara Enim dan Lahat, dan 2 sebagai walikota di Palembang dan Lubuklinggau.
  • PDI Perjuangan memenagkan 4 kadernya: 1 sebagai bupati di Banyuasin, 1 sebagai wakil bupati di Empat Lawang, dan 2 sebagai wakil walikota di Palembang dan Prabumulih.
  • PAN memenangan 2 kadernya sebagai bupati di OKI dan Empat Lawang.
  • Partai NasDem memenangan 2 kadernya sebagai gubernur di Sumsel dan wakil walikota di Pagar Alam.
  • PKB memenangan 2 kadernya sebagai walikota di Pagar Alam dan wakil bupati di Muara Enim.
  • Partai Gerindra memenangkan seorang kadernya sebagai wakil bupati di Banyuasin.

Tingkat golput tertinggi diraih oleh Pilwako Palembang sebesar 32,9%, diikuti Pilgub Sumsel sebesar 30,8%; sementara tingkat golput terendah diraih Pilwako Pagar Alam sebesar 17,6%, diikuti Pilbup OKI sebesar 24,9%.

Terdapat empat pilkada yang sejatinya dimenangkan oleh golput, artinya jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya lebih banyak dibandingkan jumlah suara yang diraih calon terpilih. Keempat pilkada itu adalah Pilgub Sumsel, Pilbup Muara Enim, Pilbup Banyuasin, dan Pilwako Palembang.

Terdapat empat pilkada yang digugat ke MK, yakni:

  • Pilgub Sumsel, digugat oleh Dodi Reza dan Giri Kiemas; dinyatakan "tidak dapat diterima" oleh MK karena selisih perolehan suara melebihi batas maksimal.
  • Pilbup Lahat, digugat oleh Bursah Zarnubi dan Parhan Reza; dinyatakan "tidak dapat diterima" oleh MK karena selisih perolehan suara melebihi batas maksimal.
  • Pilbup Banyuasin, digugat oleh paslon Arkoni dan Azwar Hamid; dinyatakan "tidak dapat diterima" oleh MK karena permohonan telah melewati batas tenggang waktu alias telat datang.
  • Pilwako Palembang, digugat oleh paslon Sarimuda dan Abdul Rozak; dinyatakan "tidak dapat diterima" oleh MK karena permohonan telah melewati batas tenggang waktu alias telat datang.

Senin, 23 Juli 2018

Hasil Suara Pilgub 2018

Tujuh belas provinsi telah menyelenggarakan pilgub serentak pada 27 Juni 2018 lalu. Perolehan suara pun telah direkap dan diumumkan oleh KPU masing-masing provinsi. Berikut ini hasil perolehan suara di 17 pilgub serentak 2018.


















Pilgub Maluku Utara awalnya dimenangkan oleh pasangan Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar. Namun setelah digugat, MK memerintahkan pemungutan suara ulang di enam desa dan dua kecamatan, yang kemudian dilaksanakan pada 17 Oktober 2018. Hasil akhir setelah pemungutan suara menampilkan pasangan Abdul Gani Kasuba dan Al Yasin Ali sebagai pemenang pilgub, dengan perbandingan perolehan suaranya sebagai berikut.




Dari 17 calon, terdapat enam calon yang menang mutlak lebih dari 50% suara.
  • Lukas Enembe dan Klemen Tinal di Papua dengan 67,5% suara;
  • Ganjar Pranowo dan Taj Yasin di Jateng dengan 58,8% suara;
  • I Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati di Bali dengan 57,7% suara;
  • Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah di Sumut dengan 57,6% suara;
  • Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto di Jatim dengan 53,6% suara;
  • Sutarmidji dan Ria Norsan Kalbar dengan 51,55% suara.
Lima di antara pemenang mutlak di atas dikarenakan pilgubnya diikuti hanya dua pasang calon. Hanya pasngan Sutarmidji-Norsan di Kalbar yang berhasil menang mutlak di pilgub yang diikuti oleh lebih dari dua pasang calon.


Dari sisi partai pengusung berikut jumlah pilgub yang dimenangkan masing-masing partai pengusung:
  • Partai NasDem menang di 11 pilgub (Sumut, Riau, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, NTT, Kalbar, Sultra, Maluku, dan Papua);
  • PAN menang di 10 pilgub (Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Jatim, Bali, Kaltim, Sulsel, Maluku, dan Papua);
  • Partai Hanura menang di 9 pilgub (Sumut, Sumsel, Jabar, Jatim, Bali, NTT, Kalbar, Maluku, dan Papua);
  • Partai Golkar menang di 7 pilgub (Sumut, Lampung, Jatim, NTT, Kalbar, Sultra, dan Papua);
  • PKS menang di 7 pilgub (Sumut, Riau, NTB, Kalbar, Kaltim, Sulsel, dan Papua);
  • PPP menang di 5 pilgub (Jabar, Jateng, Jatim, Maluku, dan Papua);
  • PDI Perjuangan menang di 5 pilgub (Jateng, Bali, Sulsel, Maluku, dan Malut);
  • PKB menang di 5 pilgub (Lampung, Jabar, Kalbar, Maluku, dan Papua);
  • Partai Demokrat menang di 4 pilgub (Jateng, Jatim, NTB, dan Papua);
  • PKP Indonesia menang di 4 pilgub (Bali, Maluku, Malut, dan Papua);
  • Partai Gerindra menang di 3 pilgub (Sumut, Kaltim, dan Maluku); dan
  • PBB menang di 0 pilgub alias tidak menang di satu pilgub pun.

Namun jika melihat dari kader, berikut partai yang memenangkan pilgub:
  • PDI Perjuangan memenangkan 4 kadernya, 2 sebagai gubernur di Jateng dan Bali, dan 2 sebagai wagub di Sulsel dan Maluku;
  • Partai Golkar memenangkan 4 kadernya, 1 sebagai gubernur di Lampung, dan 3 sebagai wagub di NTT, Kalbar, dan Papua;
  • Partai NasDem memenangkan 3 kadernya sebagai gubernur di Sumsel, NTT, dan Sultra;
  • PKS memenangkan 2 kadernya, masing-masing sebagai gubernur di NTB dan wagub di Kaltim;
  • Partai Demokrat memenangkan 2 kadernya, masing-masing sebagai gubernur di Papua dan wagub di NTB;
  • PPP memenangkan 2 kadernya sebagai wagub di Jabar dan Jateng;
  • PAN memenangkan seorang kadernya sebagai gubernur di Riau; dan
  • PKB memenangkan seorang kadernya sebagai wagub di Lampung.
Infromasi tambahan:
  • Pemenang gubernur Kalbar merupakan kader PPP, namun PPP tidak mengusung calon dalam Pilgub Kalbar akibat dualisme kepengurusan sejak 2015.
  • Pemenang gubernur Kaltim merupakan kader PKP Indonesia, namun tidak resmi diusung oleh partainya karena terkendala aturan UU yang melarang partai yang tak memperoleh kursi DPRD untuk mengusung calon.
  • Pemenang gubernur Malut merupakan kader PKS, namun tidak resmi dusung oleh partainya karena PKS mengusung kadernya yang lain sebagai cagub


Untuk angka yang tidak menggunakan hak pilih alias golput, golput tertinggi diraih oleh Pilgub Riau sebesar 42,0%, diikuti Pilgub Kaltim sebesar 41,8%. Sementara golput terendah diraih oleh Pilgub Papua sebesar 15,6%, diikuti Pilgub Kalbar sebesar 24,9%.

Bisa dibilang, 11 dari 17 pilgub dimenangkan oleh golput, dilihat dari jumlah golput yang lebih tinggi dibanding jumlah perolehan suara calon terpilih. Golput tercatat menang di Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Jabar, NTB, NTT, Kaltim, Sultra. Maluku, dan Malut.

Hal unik lainnya, pemenang pilgub didominasi oleh calon bernomor urut 1. Dari 17 pilgub, 9 di antaranya dimenangkan oleh calon nomor urut 1, kemudian 6 pilgub dimenangkan calon bernomor urut 3.

Pasca penetapan hasil perolehan suara, terdapat lima pilgub yang digugat ke MK, yakni Sumsel, Lampung, Sultra, Malut, dan Papua. Dari lima gugatan, hanya gugatan Malut yang diterima.

Kamis, 28 Juni 2018

Pilkada Serentak 2018


27 Juni 2018, Indonesia menggelar pilkada serentak gelombang ketiga. Meskipun dari jumlah daerah bukanlah yang terbanyak dibandingkan Pilkada 2015, Pilkada 2018 ini menjadi Pilkada Serentak terbesar dari sisi jumlah pemilih, hal ini dikarenakan banyaknya Pilgub, termasuk Pilgub di tiga provinsi di Jawa. Jika dijumlahkan, terdapat 171 daerah yang menyelenggarakan pilkada, terdiri atas 17 pilgub, 115 pilbup, dan 39 pilwako.

Terdapat tiga provinsi (DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Papua Barat) yang tidak menyelenggarakan pilkada pada tahun ini, baik pilgub, pilbup, maupun pilwako.

Seramai 522 pasangan calon bertanding dalam pilkada ini, terdiri atas 55 pasangan cagub-cawagub, 346 cabup-cawabup, dan 467 cawako-cawawako.

Seramai 85 paslon perseorangan turut meramaikan pilkada, yang tersebar di 3 pilgub, 43 pilbup, dan 17 pilwako. Pilbup Mimika tercatat sebagai pilkada dengan paslon perseorangan terbanyak pada 2018 ini, yakni terdapat enam paslon perseorangan.

Seramai 94 kandidat perempuan juga turut bertanding, terdiri atas 2 cagub, 30 cabup, 16 cawako, 5 cawagub, 25 cabup, dan 16 cawawako. Pilbup Bojonegoro tercatat sebagai pilkada dengan calon perempuan terbanyak, yakni dua cabup dan seorang cawabup.

Dari sisi usungan partai politik, Partai Golkar tercatat sebagai pengusung calon terbanyak, yakni di 167 pilkada, terdiri dari 16 pilgub dan 151 pilbup/wako; kemudian diikuti oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, yang masing-masing mengusung calon di 163 pilkada (17 pilgub dan 146 pilbup/wako). Sementara PDA menjadi pengusung paling sedikit, hanya di 2 pilkada. Untuk partai nasional, tingkat usungan terendah diraih oleh PBB, mengusung calon di 68 pilkada (5 pilgub dan 63 pilbup/wako).

Dari jumlah paslon di tiap pilkada, mayoritas pilkada diikuti oleh 2 hingga 3 paslon. Pilbup Aceh Selatan dan Pilbup Mimika memiliki paslon terbanyak, masing-masing 7 paslon, kemudian diikuti oleh Pilwako Pagar Alam sejumlah 6 paslon.

Calon tunggal semakin menjadi tren pada pilkada ini. Sebanyak 13 pilbup dan 3 pilwako diikuti oleh calon tunggal.

Selain diramaikan calon, Pilkada 2018 juga diramaikan oleh maskot-makot lucu yang ditetapkan KPU sebagai alat bantu sosialisi. Berikut ini beberapa maskot-maskot Pilkada 2018:

Maskot Pilgub Sumut, Riau, Sumsel, dan Lampung.
Maskot Pilgub Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, dan NTT.
Maskot Pilgub Kaltim, Sulsel, Sultra, Maluku, Malut, dan Papua.
Maskot Pilbup Ogan Komering Ilir, Lahat, Banyuasin, dan Empat Lawang.
Maskot Pilwako Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, dan Prabumulih.
Maskot Pilwako Jambi, Pilbup Mempawah, Pilbup Sanggau, Pilbup Kayong Utara, Pilbup Kubu Raya, dan Pilwako Pontianak.

Kamis, 21 Juni 2018

Sedikit Mengenal Cabup/Cawako di Sumsel 2018

Pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018, Provinsi Sumatera Selatan juga tidak ikut ketinggalan. Selain Pilgub, seramai lima kabupaten (Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, Banyuasin, Empat Lawang) dan empat kota (Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, Prabumulih) juga akan menyelenggarakan Pilbup/Pilwako, artinya lebih dari setengah kabupaten/kota di Sumsel akan ikut menyemarakkan Pilkada di tingkat kabupaten/kota.


Sebelum lanjut ke para calon, mari lihat hal-hal tak penting ini dahulu:
  • Seramai 34 paslon ikut berkompetisi, terdiri dari 20 paslon bupati/wabup dan 14 paslon walikota/wawako.
  • Dari 34 paslon, terdapat 24 paslon yang diusung partai politik, dan 10 paslon perseorangan
  • Terdapat empat orang calon perempuan, yakni Shinta Paramita Sari (cabup Muara Enim), Ida Fitriati Basjui (cawako Pagar Alam) Fitrianti Agustinda (cawawako Palembang), dan Riezky Aprilia (cawawako Lubuklinggau).
  • Jumlah paslon terbanyak ada di Pilwako Pagar Alam, berjumlah enam paslon.
  • Jumlah paslon paling sedikit ada di Pilwako Prabumulih, berjumlah hanya satu paslon (calon tunggal).
  • Koalisi partai terbesar ada di Pilwako Prabumulih, yakni 11 parpol berkoalisi mengusung pasangan Ridho Yahya dan Andriansyah Fikri.
  • Hanya terdapat satu paslon yang diusung satu partai tanpa koalisi, yakni paslon Abdiyanto dan Made Indrawan yang diusung PDI Perjuangan di Pilbup Ogan Komering Ilir.
  • Made Indrawan (cawabup OKI) merupakan satu-satunya calon non-muslim di Pilkada Sumsel 2018.
  • Cabup/cawako tertua: M. Husni Thamrin Madani (65 tahun) di Pilbup Banyuasin.
  • Cabup/cawako termuda: Akbar Alfaro (30 tahun) di Pilwako Palembang.
  • Cawabup/cawawako tertua: Slamet (67 tahun) di Banyuasin.
  • Cawabup/cawawako termuda: M. Fadli (32 tahun) di Pilwako Pagar Alam.

Berikut ini para calon bupati dan walikota di Sumatera Selatan: