Kamis, 24 September 2015

Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H

Selamat Menyambut Hari Raya Idul Adha
10 Zulhijah 1436 H bersamaan 24 September 2015

Minal 'Aidin wal-Faizin
Maafkan Lahir dan Batin
Selamat Para Pemimpin
Rakyatnya Makmur Terjamin

Taqabbalallahu Minna wa Minkum wa Ahalahullahu 'Alaik

Baliho Ucapan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat beserta Istri
Jl. Jend. A. Yani, Kel. Bansir Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak (24 September 2015)
Baliho Ucapan dari Walikota dan Wakil Walikota Pontianak
Jl. Rahadi Usman, Kel. Tengah, Kec. Pontianak Kota, Kota Pontianak (24 September 2015)

Minggu, 13 September 2015

Pilihan Raya Umum Singapura 2015

Tanggal 12 September 2015 kemarin, Singapura kembali menggelar Pilihan Raya Umum untuk memilih anggota-anggota Parlimen Singapura. Proses pemilu kali ini dimulai dengan diumumkannya perubahan batas-batas wilayah konstituensi pada 24 Juli 2015. Secara umum jumlah konstituensi bertambah dua yang berarti pula jumlah kursi di parlimen juga bertambah dua. Kemudian, pada 25 Agustus 2015, Parlimen Singapura resmi dibubarkan oleh Presiden Tony Tan Keng Yam. Kemudian ditetapkan 1 September 2015 sebagai hari pendaftaran calon dan pemilihan diselenggarakan pada 12 September 2015 dengan masa kampanye selama sepuluh hari dan satu hari masa tenang..

Pilihan Raya kali ini mencatat beberapa hal unik, antara lain:
  • Untuk pertama kalinya sejak merdeka, seluruh daerah pemilihan dipertandingkan, yang berarti tidak ada calon tunggal yang menang tanpa bertanding.
  • Untuk pertama kalinya sejak 1988, konstituensi Tanjong Pagar dipertandingkan. Sebelumnya, partai oposisi enggan berkompetisi di daerah ini dikarenakan kuatnya sosok Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama Singapura yang mewakili wilayah ini.
  • Karena wafatnya Lee Kuan Yew dua bulan sebelumnya, Pilihan Raya kali ini juga untuk pertama kalinya sejak merdeka tanpa keikutsertaan Lee Kuan Yew.
  • Tahun 2015 ini, konstituensi Tanjong Pagar ditantang oleh Tan Jee Say dari Parti Warga Diutamakan.
  • Tan Jee Say merupakan mantan calon presiden pada Pilihan Raya Presiden Singapura 2011 lalu. Hal ini juga menjadikannya mantan capres pertama yang berkompetisi lagi sebagai caleg.
  • Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang mewakili wilayah Ang Mo Kio ditantang oleh Roy Ngerng dari Parti Reform. Roy Ngerng merupakan seorang aktivis dan blogger yang sering mengkritik kebijakan pemerintah. Akibatnya, ia dituntut oleh PM Lee pada 2014 lalu dengan tuduhan fitnah dan dijatuhi hukuman denda S$29.000 (atau setara Rp290 juta).
  • Roy Ngerng sendiri juga mencatat sejarah sebagai politikus pertama di Singapura yang secara terbuka mengakui dirinya adalah homoseksual.
  • Sebanyak sembilan partai politik berpartisipasi, menjadikannya pemilu dengan jumlah partai terbanyak sejak Pilihan Raya Umum 1984 yang juga diikuti sembilan partai.

Hasil Pilihan Raya Umum bisa dikatakan antara mengejutkan dan tidak. Tidak mengejutkan karena Parti Tindakan Rakyat (PAP) kembali memenangkan pemilu dan menguasai mayoritas kursi, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun juga mengejutkan karena di balik meluasnya dukungan dan pengaruh partai-partai oposisi, serta besarnya animo masyarakat menghadiri kampanye yang diadakan oposisi, persentase perolehan suara partai-partai oposisi justru menurun dibandingkan pemilu sebelumnya.

Keputusan Pilihan Raya Umum Singapura 2015

Dengan hasil Pilihan Raya, dipastikan Lee Hsien Loong akan menjabat Perdana Menteri untuk periode keempat. Dengan berbekal naiknya kepercayaan rakyat juga, pemerintahannya juga akan semakin mantap menjalankan program-program yang dicanangkan tanpa halangan yang berarti.

Meskipun bukan orang Singapura, saya melihat kualitas pemilu di Singapura sangat baik dan sudah sepatutnya dijadikan bahan pembelajaran bagi penyelenggaraan pemilu serta bagi para politikus di Indonesia. Beberapa hal yang membedakan pemilu di Singapura dengan Indonesia, selain sistem pemilunya, antara lain:
  • Caleg-caleg separtai berkampanye secara bersama-sama dan beriklan sebagai satu tim, tidak seperti di Indonesia yang caleg sesama partai pun saling bersaingan.
  • Meskipun kecewa, pihak yang kalah bersedia menerima dan mengakui kekalahannya, bahkan mengintrospeksi diri, melihat apa yang menyebabkan dirinya kurang dipercayai rakyat, tidak seperti di Indonesia yang sering berujung di meja pengadilan karena menyalahkan calon menang dengan berbagai tuduhan, hingga menyalahkan KPU.
  • Hanya dalam satu hari, hasil resmi pemilu sudah diumumkan. Di Indonesia, hasil pemilu untuk tingkat kelurahan saja harus menunggu berhari-hari, apalagi harus menunggu sampai tingkat provinsi atau nasional.
  • Dalam kampanye, meskipun saling menyerang, yang diserang dan difokuskan adalah program yang ditawarkan partai atau calon, bukan pribadi dan latar belakang calon. Di Indonesia, pribadi dan latar belakang calon seringkali dijadikan bahan gunjingan, misalnya sukunya, agamanya, pernikahannya, keluarganya, kekayaannya, dan sebagainya, bukan visi, misi, dan program yang ditawarkan.
Pada akhirnya, saya ucapkan selamat kepada Parti Tindakan Rakyat, semoga di bawah kepemimpinan Lee Hsien Loong, sukses menjalankan janji kampanyenya serta program-program yang dicanangkan, bersama rakyat, untuk rakyat, dan demi Singapura.

Rabu, 09 September 2015

Ratu Elizabeth II, Ratu Terlama

Sri Baginda Ratu Elizabeth II
Sumber foto: Hello Magazine
Hari ini, Sri Baginda Ratu Elizabeth II, Ratu bagi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, mencetak rekor bersejarah, yakni ratu/raja terlama sepanjang sejarah Britania Raya. Rekor ini sebelumnya dipegang oleh Ratu Victoria yang menduduki takhta Britania Raya selama 63 tahun dan 216 hari, pada tahun 1837–1901. Tepatnya, Ratu Elizabeth II yang naik takhta pada 6 Februari 1952 akan melampaui rekor moyangnya pada 9 September 2015, pukul 17.30 Waktu Musim Panas Britania atau pada pukul 23.30 WIB.

Koin khusus memperingati rekor takhta terlama.
Sumber gambar: The Royal Mint

Meskipun mencetak rekor baru, Kerajaan Britania Raya memutuskan untuk tidak mengadakan perayaan khusus untuk memperingatinya. Namun untuk menandai rekor ini, pemerintah menerbitkan koin khusus senilai £20 yang dicetak terbatas. Koin tersebut terbuat dari perak yang memuat gambar lima wajah Ratu dari muda hingga tua. Selain itu, Istana Buckingham merilis foto terbaru Ratu yang menampilkannya duduk di meja kerjanya.

Sri Baginda Ratu Elizabeth II sendiri juga tidak menggelar acara khusus untuk memperingatinya. Di hari bersejarah ini, Ratu Elizabeth II dijadwalkan mengadakan kunjungan ke Edinburgh, Skotlandia untuk meresmikan jalur kereta api. Dalam titahnya di acara peresmian tersebut, Ratu Elizabeth II tidak memberikan titah khusus untuk memperingati rekor barunya, namun ia sedikit menyinggung rekor yang ia raih, meskipun tidak secara eksplisit.

"Many including you, First Minister, have also kindly noted another significance attaching to today, although it is not one to which I have ever aspired. Inevitably, a long life can pass by many milestones; my own is no exception. But I thank you all, and the many others at home and overseas, for your touching messages of great kindness." (Queen Elizabeth II, 9 September 2015)

May Her Majesty continue to reign,
An happy and glorious reign.
God Save The Queen!
Long Live The Queen!

Galeri Kota Pontianak (Agustus 2015) 2


Berikut ini tambahan foto-foto di Kota Pontianak yang kujepret sepanjang Agustus 2015:

Mitramart "Sepakat", Jl. Dr. Wahidin, Kel. Sungai Jawi, Kec. Pontianak Kota (1 Agustus 2015)

Hotel Golden Tulip dan pembangunan Swiss-Belhotel di bekas Gedung Benua Indah,
Jl. Teuku Umar, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (4 Agustus 2015)

Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak, Jl. Gst. Slg. Lelanang, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (13 Agustus 2015)

Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak, Jl. Gst. Slg. Lelanang, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (13 Agustus 2015)

Taman di samping Kantor Dispenda Kota Pontianak,
Jl. Gst. Slg. Lelanang, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (13 Agustus 2015)

Kantor Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan milik PT PLN,
Jl. Gst. Slg. Lelanang, Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan (13 Agustus 2015)

Ruko di Jl. HOS Cokroaminoto, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (13 Agustus 2015).
Tampak Alfamart "HOS Cokroaminoto".

Pejabat Konsulat Malaysia di Pontianak, Jl. Perdana, Kel. Parit Tokaya, Kec. Pontianak Selatan (14 Agustus 2015)

Kompleks Perdana Square, Jl. Perdana, Kel. Parit Tokaya, Kec. Pontianak Selatan (14 Agustus 2015)

Kalbar Expo 2015 di Pontianak Convention Centre,
Jl. Slt. Abdurrahman, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota (20 Agustus 2015)

Stan Pemerintah Kota Pontianak pada Kalbar Expo 2015 di Pontianak Convention Centre,
Jl. Slt. Abdurrahman, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota (22 Agustus 2015)

Galeri Kota Pontianak (Agustus 2015) 1

Berikut ini foto-foto wajah Kota Pontianak yang kujepret sepanjang bulan Agustus 2015:

Jl. Danau Sentarum, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota (1 Agustus 2015)

Jl. Danau Sentarum, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota (1 Agustus 2015)

Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kel. Bansir Darat, Kec. Pontianak Tenggara (8 Agustus 2015)

Jl. Veteran, Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan (11 Agustus 2015)

Jl. Veteran, Kel. Benua Melayu Darat,
Kec. Pontianak Selatan (11 Agustus 2015)

Jl. HOS Cokroaminoto, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (14 Agustus 2015)

Jl. Gst. Slg. Lelanang, Parit Besar, dan Jl. HOS Cokroaminoto,
batas Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan dengan Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota (14 Agustus 2015)

Tugu Adipura, Jl. Rahadi Usman, Kel. Tengah, Kec. Pontianak Kota (14 Agustus 2015)

Tugu Jam, Jl. Jend. Sudirman, Kel. Tengah, Kec. Pontianak Kota (14 Agustus 2015)

Tugu Jam, Jl. Jend. Sudirman,
Kel. Tengah, Kec. Pontianak Kota (14 Agustus 2015)

Jl. Merdeka, Kel. Mariana, Kec. Pontianak Kota (17 Agustus 2015)

Jl. HM Suwignyo, Kel. Sungai Jawi, Kec. Pontianak Kota (17 Agustus 2015).
Tampak Indomaret "HM Suwignyo".

Jumat, 04 September 2015

Pemakaman Katolik Jl. AR. Hakim

Di Jl. AR. Hakim, berada dalam administratif Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota, terdapat sebuah Pemakaman Katolik dengan luas kira-kira 0,3 hektar. Ketika saya bersekolah di SLTP Suster, tahun 1999–2001, hampir setiap hari saya melewatinya. Namun karena pintu gerbangnya yang selalu terkunci, saya tidak pernah memasukinya.

Pada 17 Agustus 2015 kemarin, setelah upacara penurunan bendera, saya akhirnya berkesempatan memasukinya setelah secara kebetulan melihat pintunya terbuka. Berdasarkan tulisan nisan yang tertera, pemakaman ini sepertinya sudah lama ada, karena mayoritas orang-orang yang dimakamkan di sini, meninggal sebelum orang tua saya lahir. Selain itu, banyak nisan yang menggunakan aksara Cina, sehingga bisa disimpulkan banyak warga keturunan Cina yang dimakamkan di sini.

Dari semua makam, ada dua yang menarik perhatian saya. Yang pertama adalah makam atas nama Joseph Lim Kng Loy yang wafat tahun 1955. Makam ini menarik karena berhiaskan patung di atasnya. Tidak jelas patung apa, namun seperti seorang sosok perempuan yang sedang bersandar pada salib. Makam kedua menarik perhatian, selain karena letaknya di ujung pemakaman, juga karena nisannya bertuliskan bahasa Belanda, dan tertempel ukiran lambang uskup/keuskupan. Makam tersebut bernama Mgr. Pacificus Johannes Bos, O.M.Cap. yang wafat pada 21 Maret 1937.

Setelah kucari tahu, ternyata Pacificus Johannes Bos (atau ada sumber yang menyebut Jan Pacificus Bos) merupakan pemimpin pertama wilayah Gereja Katolik di Pontianak yang saat itu bernama Prefektur/Vikariat Apostolik Borneo Olandese. Kini, wilayah tersebut bernama Keuskupan Agung Pontianak. Pendeknya, Pacificus Johannes Bos bisa disebut sebagai Uskup Pontianak yang pertama.

Berikut ini adalah beberapa foto yang sempat kuambil:

Patung di atas makam Joseph Lim Kng Loy

Tampak di belakang adalah gedung asrama suster/biarawati Katolik.

Tampak di belakang adalah gedung asrama suster/biarawati Katolik.

Makam pada suster/biarawati.

Patung Yesus Kristus.

Makam Mgr. Pacificus Johannes Bos, O.M.Cap., Uskup Pontianak yang pertama.