Selasa, 29 Mei 2012

Mengenang Pilkada DKI Jakarta 2007

Pemilukada DKI Jakarta tinggal menunggu hitungan hari. Namun tidak ada salahnya jika kita mellihat balik sekejap pilgub pertama di ibu kota kita lima tahun silam.


Berbeda dengan Pemilukada 2012, Pilkada 2007 hanya diikuti dua pasangan calon, yakni:

  1. Drs. H. Adang Daradjatun dan H. Dani Anwar yang dicalonkan oleh PKS yang pada Pemilu 2004 memperoleh 23,3% suara dan 24,0% kursi DPRD; dan
  2. Dr.-Ing. H. Fauzi Bowo dan Mayjen TNI (Purn.) Prijanto yang dicalonkan oleh gabungan 19 partai politik, yakni Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PAN, PPP, PDS, PBR, PKPB, PBB, Partai Patriot Pancasila, PPNUI, Partai PDK, PKPI, PPDI, Partai Pelopor, PNI Marhaenisme, PBSD, Partai PIB, dan PPD, yang jika digabungkan memperoleh 72,4% suara dan 70,7% kursi DPRD.

Pilkada 2007 ini memegang dua rekor dalam pilkada periode 2004–2009, yakni pilkada yang paling banyak diliput media, serta pilkada dengan koalisi parpol terbesar yang mendukung satu calon, yakni 19 partai mendukung pasangan Fauzi Bowo & Prijanto.

Dengan jargon "Jakarta untuk Semua", pasangan Fauzi & Prijanto berhasil menarik hati warga Jakarta dan memenangkan Pilkada 2007 dengan 57,9% suara. Sedangkan Adang & Dani yang mengusung jargon "Ayo Benahi Jakarta!" hanya mampu menarik hati 42,1% suara.

Di tingkat kabupaten/kotamadya, Fauzi & Prijanto juga menang di setiap kabupaten/kotamadya se-DKI, dengan kemenangan terbesar di Kepulauan Seribu dengan 66,9% suara, diikuti Jakarta Barat dengan 60,9% suara, Jakarta Utara 57,6% suara, Jakarta Selatan 57,4%, Jakarta Timur 56,8%, dan kemenangan terkecil di Jakarta Pusat dengan 56,0% suara.

Di tingkat kecamatan, Fauzi & Prijanto menang di hampir setiap kecamatan, dengan kemenangan terbesar di Taman Sari dengan 68,0% suara dan kemenangan terkecil di Palmerah dengan 51,7% suara. Fauzi & Prijanto kalah hanya di satu kecamatan, yakni Tanah Abang dengan perolehan 47,1% suara.

Sementara angka golput tercatat mencapai 36,7% dari daftar pemilih tetap.

Selasa, 22 Mei 2012

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pemilukada DKI Jakarta 2012

Berikut ini adalah daftar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Keputusan KPU DKI Jakarta No. 267/KPU-PROV-010/V/2012:


  1. Dr. Ing. H. Fauzi Bowo dan Mayjen (Purn.) H. Nachrowi Ramli dicalonkan oleh gabungan tujuh partai politik (Partai Demokrat, PAN, Partai Hanura, PKB, PBB, PKNU, dan PMB) yang pada Pemilu 2009, secara keseluruhan memperoleh 1.590.792 (44,2%) suara dan 41 (43,6%) kursi DPRD;
  2. Mayjen (Purn.) Drs. H. Hendardji Soepandji, S.H. dan Ir. H. A. Riza Patria, M.B.A., calon perseorangan dengan dukungan 419.416 (4,1%) warga;
  3. Ir. H. Joko Widodo dan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. dicalonkan oleh gabungan dua partai politik (PDI Perjuangan dan Partai Gerindra) yang pada Pemilu 2009, secara keseluruhan memperoleh 572.457 (15,9%) suara dan 17 (18,1%) kursi DPRD;
  4. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. dan Prof. Dr. Didik Junaedi Rachbini dicalonkan oleh PKS yang pada Pemilu 2009 memperoleh 620.207 (17,2%) suara dan 18 (19,1%) kursi DPRD;
  5. Faisal Batubara dan Biem Triani Benjamin, calon perseorangan dengan dukungan 487.150 (4,8%) warga; dan
  6. Ir. H. Alex Noerdin, S.H. dan Letjen Marinir (Purn.) H. Nono Sampono dicalonkan oleh gabungan 18 partai politik (Partai Golkar, PPP, PDS, Partai Patriot, PKPB, PKDI, Partai RepublikaN, Partai PIB, PPD, PIS, PNBK Indonesia, Partai Buruh, PPI, PPNUI, PPDI, PNI Marhaenisme, Partai Merdeka, dan PSI) yang pada Pemilu 2009, secara keseluruhan memperoleh 671.211 (18,6%) suara dan 18 (19,1%) kursi DPRD.
Pemilukada Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan pada 11 Juli 2012 dengan masa kampanye selama 14 hari, yakni pada 24 Juni hingga 7 Juli 2012. Jikalau tidak ada pasangan calon yang memperoleh lebih dari 50% suara, maka akan diadakan pemilihan putaran kedua pada 20 September 2012 dengan masa kampanye selama tiga hari (14–16 September 2012). Pasangan calon yang memenangkan Pemilukada dijadwalkan akan dilantik pada 7 Oktober 2012.


♫ Nyok kité milih, NYOK! ♪ Nyok kité coblos, NYOK! ♪
♪ Pemimpin yang jujur, adil, dan bijaksané ♪ Untuk Jakarté kité ♪
♪ Nyok susksésin Pemilukada Jakarté  NYOK! ♫

♫ Pemilukada DKI Jakarta  Jujur, bersih, adil, berwibawa ♪
♪ Pemilukada DKI Jakarta  Mari kita berpartisipasi ♪
♪ Ayo datang dan mendaftar ♪ Ayo coblos, tentukan pilihan ♪
♪ Pemilukada DKI Jakarta ♪ Untuk kita semua demi kebaikan ♪
♪ Pemilukada DKI Jakarta ♪ Ayo seg'ra daftar dan coblos ♫

Logo dan Tema HUT Kemerdekaan RI Ke-67 Tahun 2012

Kementerian Sekretariat Negara RI telah merilis logo dan tema HUT Kemerdekaan RI Ke-67 pada 15 Mei kemarin, berikut logo dan temanya:
Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Bekerja Keras untuk Kemajuan Bersama, Kita Tingkatkan Pemerataan Hasil-hasil Pembangunan untuk Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dari sisi desain logo, harus sedikit diapresiasi atas perubahan logo dibanding logo terdahulu, seperti tidak ada penambahan bendera juga ditambahnya garis putih di angkanya. Meskipun begitu, perubahannya tidak jauh berbeda, sehingga tetap terkesan monoton dari tahun ke tahun. Kemudian, meskipun telah tujuh tahun berlalu, tetap tidak ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai filosofi, arti, atau makna logo tersebut.

Dari sisi tema, tetap tidak jauh berbeda dibanding tema-tema sebelumnya, yakni panjang, bertele-tele, serta susah dicerna dan dipahami. Apalagi tema tahun ini seperti memberi janji surga pemerataan pembangunan dan keadilan sosial, kondisi yang jauh dari kata tercapai sejak era penjajahan, kemerdekaan, orde baru, hingga sekarang.

Seharusnya pemerintah tak usah malu belajar logo dan tema negara tetangga yang dinamis, singkat, padat, jelas, dan mudah dicerna.

Untuk perbandingan, berikut logo dan tema HUT Kemerdekaan RI sejak 2005:


  • Tema HUT ke-60 (2005): Dengan Semangat Proklamasi 1945, Kita Perkokoh Persatuan Dan Kebersamaan, Menuju Indonesia yang Aman, Adil, Demokratis, dan Sejahtera.
  • Tema  HUT ke-61 (2006): Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Rasa Kebangsaan dan Kebersamaan untuk Membangun Indonesia yang Bersatu, Aman, Adil, Demokratis, dan Sejahtera.
  • Tema  HUT ke-62 (2007): Dengan Semangat Persatuan dan Etos Kerja, Kita Percepat Pertumbuhan Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan untuk Mewujudkan Keadilan dan Kesejahteraan Bagi Rakyat Indonesia.
  • Tema  HUT ke-63 (2008): Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global.
  • Tema  HUT ke-64 (2009): Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kedewasaan Kehidupan Berpolitik dan Berdemokrasi serta Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia yang Bersatu, Aman, Adil, Demokratis, dan Sejahtera.
  • Tema  HUT ke-65 (2010): Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945. Kita Sukseskan Reformasi Gelombang Kedua, untuk Terwujudnya Kehidupan Berbangsa yang Makin Sejahtera, Makin Demokratis, dan Makin Berkeadilan.
  • Tema  HUT ke-66 (2011): Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam ke-Bhinneka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN.



Setidaknya, logo di samping ini kemungkinan tidak akan muncul pada 2014 mendatang.