Minggu, 01 Januari 2023

Pontianak Jeda 10 Tahun (Bagian XXI [terakhir])

Tahun 2012 lalu, saya berkeliling Kota Pontianak dan menjepret berbagai sudut kota dengan kamera Nokia 5630 XpressMusic. Di tahun 2022, muncul ide menjepret kembali lokasi yang pernah kujepret dahulu, melihat sejauh mana perubahaan wajah kota dalam sepuluh tahun. Kali ini menggunakan kamera Xiaomi Redmi 9C.

Berikut merupakan foto-foto di sekitaran Jl. Khatulistiwa, Jl. Gst. Situt Mahmud, dan Jl. Sultan Hamid II:

Kantor Camat Pontianak Utara kini berwarna hijau.

Pabrik karet.

Masjid Besar Al-Isra' berganti warna cat.

Jl. Khatulistiwa kini ramai penjual di tepi jalan.

Kantor Urusan Agama Pontianak Utara kini memiliki dua lantai.

Ruko di Jl. Khatulistiwa. Jembatannya tampak telah diperbarui.

Jembatan Parwasal

Jembatan Parwasal yang baru.

Pasar Puring

Patok Kilometer 0 Pontianak kini berwarna kuning.

Jl. Gst. Situt Mahmud kini dilengkapi ZoSS.

Penyeberangan Zebra di Jl. Gst. Situt Mahmud ditambah ZoSS.

Gedung baru GKKB Siantan, kini jadi tiga lantai.

Gereja Stella Marris kini lebih tertata cantik.

Bangunan Gereja Stella Marris kini dilengkapi patung di atasnya.

Kaisar Siantan

Citra Siantan

Vihara Kwan Im

Monumen Nachmuddin masih berdiri kokoh. Di belakangnya telah ditata cantik.

Tulisan di Monumen Nachmuddin ini kini sudah tak terbaca.

Jembatan Landak kini sudah memiliki pendamping.

Ruko Pasar Anggrek

Pontianak Jeda 10 Tahun (Bagian XX)

Tahun 2012 lalu, saya berkeliling Kota Pontianak dan menjepret berbagai sudut kota dengan kamera Nokia 5630 XpressMusic. Di tahun 2022, muncul ide menjepret kembali lokasi yang pernah kujepret dahulu, melihat sejauh mana perubahaan wajah kota dalam sepuluh tahun. Kali ini menggunakan kamera Xiaomi Redmi 9C.

Berikut merupakan foto-foto di sekitaran Jl. Rahadi Usman:

Tugu Adipura berganti warna dari putih menjadi hijau. Plat logam di bawahnya pun telah dicabut.

Markas Polisi Militer telah dibangun ulang setelah bangunan lama terbakar.

Wajah baru Kantor Walikota Pontianak.

Halaman depan Kantor Walikota kini bernama Taman Nostalgia.

Kantor Pos dicat jingga.

Patok penanda lokasi Tugu Korban Agresi Jepang masing bertahan, walaupun tertutup tanaman.

Tugu Pancasila kini terdapat tulisan sila-sila Pancasila.

Sisi belakang Tugu Pancasila. Kini sudah tidak berpagar.

Bundaran pelabuhan kini makin hijau,

Kolam air mancurnya hanya dicat ungu. Air mancur tetap tak nyala.

Grand Kartika Hotel

Dermaga Feri Bardan Nadi

Kawasan Kapuas Indah kini telah ada waterfront.

Ruko-rukonya tampak kusam.

Pemandangan dari feri.

Sungai Kapuas

Pontianak Jeda 10 Tahun (Bagian XIX)

Tahun 2012 lalu, saya berkeliling Kota Pontianak dan menjepret berbagai sudut kota dengan kamera Nokia 5630 XpressMusic. Di tahun 2022, muncul ide menjepret kembali lokasi yang pernah kujepret dahulu, melihat sejauh mana perubahaan wajah kota dalam sepuluh tahun. Kali ini menggunakan kamera Xiaomi Redmi 9C.

Berikut merupakan foto-foto di Taman Alun Kapuas:

Taman Alun Kapuas semakin hijau.

Lantainya berganti motif.

Jalur yang lebar kini lebih kecil karena di tengahnya ditambah pohon dan bangku.

Pohon-pohonnya sudah besar.

Taman Alun Kapuas jadi lebih teduh

Kini banyak pedagang yang berjualan secara apung.

Dahulu masih semerawut, kini telah tertata rapi dan indah.

Balai Prajurit yang telah rata dengan tanah, kini menjadi lokasi air mancur menari.

Air mancurnya kini telah berfungsi.

Pemandangan Sungai Kapuas

Tugu Khatulistiwanya tak berubah.

Semburan air mancurnya tampak berbeda.

Kawasan seberang sungai tampak tak banyak perubahan.

Semburan saat ini lebih tinggi, namun semburan 10 tahun lalu tampak lebih indah.

Air Mancur dan Tugu Khatulistiwa

Ujung Taman Alun Kapuas dulu tak berpagar, kini dipagari JPO.

Pemandangan Taman Alun Kapuas dari feri.