Minggu, 14 Mei 2017

Tempat Ibadah Palembang (Jan–Mar 2017)

Berikut ini foto-foto tempat ibadah di Kota Palembang yang sempat kujepret sepanjang triwulan pertama tahun 2017.

Masjid Besar Al-Mahmudiyah (Suro), Jl. Ki Rangga Wirasantika/Jl. Ki Gede Ing Suro, Kel. 30 Ilir, Kec. Ilir Barat II (4 Januari 2017)
Masjid Al-Falah, Jl. Al Falah, Kel. Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat I (17 Januari 2017)
Masjid Muhammad Cheng Hoo, Kompleks Perumahan Atlet TOP, Kel. 15 Ulu, Kec. Seberang Ulu I (31 Januari 2017)
Masjid Muhammad Cheng Hoo, Kompleks Perumahan Atlet TOP, Kel. 15 Ulu, Kec. Seberang Ulu I (31 Januari 2017)
Masjid Al-Hikmah, Jl. Letnan Mukmin, Kel. 24 Ilir, Kec. Bukit Kecil (23 Februari 2017)
Masjid Al-Muawwanah, Jl. Padang Selasa, Kel. Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I (29 Maret 2017)
Masjid Besar dan Wisata Baitullah, Jl. Sultan M. Mansyur, Kel. Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I (30 Maret 2017)
Masjid Besar dan Wisata Baitullah, Jl. Sultan M. Mansyur, Kel. Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I (30 Maret 2017)
Masjid Raya, Jl. Rudus, Kel. 20 Ilir D-II, Kec. Kemuning (30 Maret 2017)
Masjid Djabal Nur, Jl. Seruni, Kel. Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I (31 Maret 2017)

Maha Vihara Maitreya Duta, Jl. Semeru, Kel. 17 Ilir, Kec. Ilir Timur I (4 Januari 2017)
Vihara Shen Hua Thang, Kel. Lawang Kidul, Kec. Ilir Timur II (12 Januari 2017)
Vihara Akar Dharma, Jl. Letnan Mukmin, Kel. Sungai Pangeran, Kec. Ilir Timur I (23 Februari 2017)

Gereja Punguan Kristen Batak (GPKB), Jl. Taman Siswa, Kel. Kepandean Baru, Kec. Ilir Timur I (4 Januari 2017)

Kamis, 11 Mei 2017

Tempat Ibadah di Palembang (2016)

Berikut ini foto-foto tempat ibadah yang berada di Kota Palembang, yang sempat kujepret sepanjang tahun 2016.

Masjid Al-Ghaniy, Jl. M.P. Mangkunegara, Kel. Sukamaju, Kec. Sako (8 Maret 2016).
Masjid Al-Aqobah 3, Jl. Cendana, Kel. Sako, Kec. Sako (13 Maret 2016).
Masjid Agung Palembang, Jl. May. Tjik Agus Kiemas. SH, Kel. 18 Ilir, Kec. Ilir Timur I (13 Maret 2016).
Masjid Al-Ghazali, Jl. Masjid Al Gazali, Kel. Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat I (30 Oktober 2016).
Masjid Nurul Hidayah, Jl. Letnan Jaimas, Kel. 24 Ilir, Kec. Bukit Kecil (8 Desember 2016).
Masjid Sabililhaq, Jl. Semeru, Kel. 17 Ilir, Kec. Ilir Timur I (8 Desember 2016).

Gereja Kristus Yesus (GKY) Palembang, Jl. Krakatau, Kel. 17 Ilir, Kec. Ilir Timur I (8 Desember 2016).
Gereja Kristen Babtis Jakarta (GKBJ) "Jemaat Palembang/Fuk Im Thong",
Jl. Semeru, Kel. 17 Ilir, Kec. Ilir Timur I (22 Desember 2016).

Pura Agung Sriwijaya, Jl. Seduduk Putih, Gg. Iskandar Muda, Kel. 8 Ilir, Kec. Ilir Timur II (13 Maret 2016).
Pura Agung Sriwijaya, Jl. Seduduk Putih, Gg. Iskandar Muda, Kel. 8 Ilir, Kec. Ilir Timur II (13 Maret 2016).

Kelenteng Hok Liong Tong, Jl. Srijaya Negara, Kel. 26 Ilir D-I, Kec. Ilir Barat I (28 Oktober 2016).
Kelenteng Chu Hun Teng, Jl. Srijaya Negara, Lr. Tembesu, Kel. Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I (30 Oktober 2016).
Kelenteng Leng Hui Bio, Jl. Jaksa Agung R. Soeprapto, Kel. 26 Ilir D-I, Kec. Ilir Barat I (30 Oktober 2016).

Vihara Gunung Sakti, Jl. Kemang Manis, Kel. Kemang Manis, Kec. Ilir Barat II (30 Oktober 2016).
Vihara Naga Bhakti, Kel. 26 Ilir D-I, Kec. Ilir Barat I (13 Desember 2016).

Sabtu, 06 Mei 2017

Taman Mini "Indonesia Indah" (Bagian 3 - Museum)

Keunikan lain dari TMII adalah banyaknya museum dengan beragam tema yang tersebar di kawasan ini, dari ujung barat hingga ujung timur. Pada 11 Maret kemarin, saya hanya sempat mengunjungi tiga museum. Berikut ini foto-fotonya.


Museum Olahraga Nasional

Singkatnya, museum ini berisikan tentang olahraga yang ada di Indonesia, dari sejarah, jenis-jenis olahraga, hingga perhelatan berbagai ajang olahraga di Indonesia, termasuk prestasi Indonesia dalam ajang olahraga internasional. Ini merupakan kunjungan kedua saya ke museum ini. Dibandingkan sebelumnya, interior museum ini kini jauh lebih cantik dan lebih apik.

Bangunan Museum Olahraga Nasional yang berbentuk bola sepak.
Prasasti Peresmian Museum Olahraga oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1989.
Prasasti Peresmian Revitalisasi Museum Olahraga Nasional oleh Menpora Roy Suryo Notodiprojo pada 11 September 2014.
Ruang Pertama saat Masuk Museum. Tampak ada patung atlet lompat indah.
Ruang tentang Jenis-Jenis Olahraga.
Di Dalam Museum Olahraga Nasional.
Patung Orang Membawa Obor Api.
Koleksi Piala dan Medali yang Dimenangkan Atlet Indonesia di Ajang Olahraga Internasional.
Karcis Masuk Museum Olahraga Nasional Seharga Rp5.000.
Saya dan teman saya masing-masing mendapatkan desain karcis yang berbeda. Semoga keduanya ini sama-sama resmi, bukan dipalsukan oknum tak bertanggungjawab.


Museum Minyak dan Gas Bumi "Graha Widya Patra"

Museum yang berbentuk seperti tangki dan kilang minyak ini menampilkan sejarah penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia beserta pemanfaatannya. Museumnya juga kini sudah ber-AC, tidak lagi seperti dulu. Sayangnya, dari tiga bangunan yang tampak dari luar, hanya satu saja yang difungsikan, sisanya ditutup dengan alasan sedang renovasi. Padahal saat berkunjung ke sini beberapa tahun yang lalu juga sama. Namun, yang paling kuapresiasi adalah ditawarin untuk menonton video tentang mintak bumi di ruang teater, meskipun kami hanya berdua. Biasanya, kalau di museum lain yang punya fasilitas teater, video hanya diputar khusus tamu rombongan, bukan perorangan. Secara umum, tarif masuk yang sudah dinaikkan cukup sebanding dengan peningkatan fasilitasnya.

Jalan Masuk Menuju Museum.
Prasasti Peresmian Museum "Graha Widya Patra" oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1989.
Ruang tentang Pemanfaatan dan Hasil Pengolahan Minyak Bumi.
Ruang tentang Sejarah Penambangan Minyak.
Ruang tentang Penambangan Minyak Bumi.
Sejarah Gagasan Pembangunan Museum.
Diorama Eksplorasi Minyak Bumi.
Karcis Masuk Museum Seharga Rp15.000.
Desain karcisnya agak unik karena bentuknya yang memanjang dan menggunakan kertas jenis art paper, Bukan HVS. 
Brosur Keterangan tentang Museum Minyak dan Gas Bumi.
Brosur Keterangan tentang Museum Minyak dan Gas Bumi.
Brosur tentang Petrokima.
Brosur tentang Petrokimia.


Museum Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta

Nama museumnya cukup panjang, kurang sebanding dengan luasnya yang sangat kecil. Namun karena gratis, tak sepantasnya pula kita masih komplain. Museum ini berisikan foto-foto sejarah pemadam kebakaran di Jakarta, serta peralatan pemadam kebakaran zaman dulu. Sayangnya, peta TMII tidak mencantumkan keberadaan museum ini, sehingga kurang dikenal orang, apalagi lokasinya agak di sudut dan tidak mencolok. Dari luar, orang awam bakal mengira ini hanya pos pemadam kebakaran, tanpa mengetahui ada museumnya. Meskipun kecil, museum ini cukup rapi dan rapat dalam meletakkan koleksinya. AC-nya juga dingin, jadi lumayan buat ngadem gratis kalau lagi kepanasan di luar, sambil menambah wawasan kita tentang pemadam kebakaran.

Pintu Masuk Museum Damkar.
Prasasti Peresmian Museum Damkar oleh Wagub DKI Jakarta Drs. H. Djarot Saiful Hidayat pada 1 Maret 2015.
Koleksi di Dalam Museum Damkar.
Koleksi Pakaian dan Motor Dinas Pemadam Kebakaran.