Senin, 13 Juni 2016

Kantor Walikota Pontianak

Kantor Walikota Pontianak berlokasi di Jl. Rahadi Usman, berada di antara Markas Polisi Militer dan gedung bekas Bank Indonesia, serta menghadap ke arah Taman Alun Kapuas. Secara administratif, berada di Kelurahan Tengah, Kecamatan Pontianak Kota.

Gedung Kantor Walikota Pontianak yang sekarang dibangun pada awal dekade 1980-an di era Walikotamadya Tb. Hisny Halir dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri ad-interim Sudharmono, S.H. pada 8 Januari 1983. Sebagai informasi tambahan, Sudharmono adalah Wakil Presiden Indonesia ke-5, yang menjabat pada tahun 1988 hingga 1993.

Pada tahun 2015, di era Walikota Sutardmidji, Kantor Walikota Pontianak direnovasi penampakannya agar menampilkan ciri khas arsitektur tradisional Pontianak. Pada awalnya, sempat diusulkan agar Kantor Walikota dibangun kembali, namun Walikota Sutarmidji menilai gedungnya masih layak sehingga cukup mengubah tampilan luarnya saja agar tidak terjadi pemborosan anggaran.

Tampilan baru Kantor Walikota Pontianak ini disebut-sebut memadukan unsur arsitektur lima keraton Melayu di Kalimantan Barat. Ke depannya, halaman depan Kantor Walikota direncanakan akan dijadikan ruang publik bagi masyarakat Kota Pontianak.

Berikut ini beberapa foto Kantor Walikota Pontianak yang sempat kujepret antara tahun 2012 hingga 2016:

Kantor Walikota Pontianak pada 21 Maret 2012
Kantor Walikota Pontianak pada 5 November 2014
Renovasi Kantor Walikota Pontianak pada 15 Juni 2015
Renovasi Kantor Walikota Pontianak pada 9 Oktober 2015
Kantor Walikota Pontianak pada 6 Juni 2016

Pada tampilan baru Kantor Walikota Pontianak, terdapat balkon di lantai duanya yang menghadap ke luar. Hal ini mengingatkan saya pada balkon di istana kerajaan-kerajaan di Eropa, yang digunakan oleh raja/ratu untuk menyapa rakyat yang berkumpul pada hari-hari kenegaraan.

Saya jadi membayangkan seandainya di hari-hari tertentu, warga Pontianak berkumpul di halaman untuk melihat Walikota dan Wakil Walikota Pontianak (atau mungkin juga Sultan Pontianak) menyapa dari balkon tersebut, dan kemudian disambut sorak-sorai warga begitu pemimpinnya keluar dari balkon tersebut. Tetapi sepertinya tidak mungkin.

1 komentar:

  1. " tapi sepertinya tidak mungkin" wkwk udah serius, eh ujungnya malah lucu

    BalasHapus