Selasa, 27 Oktober 2015

Festival Drum Band & Fashion Road 2015

Sebagai salah satu acara rangkaian peringatan HUT Kota Pontianak ke-244, diselenggarakan Festival Drum Band & Fashion Road di Jl. Gajah Mada pada 24 Oktober 2015. Pawai ini bisa dibilang berlangsung meriah dan cukup menghibur warga sekitar.



Di balik kemeriahan itu, sebenarnya terdapat beberapa kekurangan yang menurutku bisa diperbaiki agar ke depannya bisa lebih baik lagi.

Pertama, jarak antar kelompok peserta menurutku terlalu jauh dan lama. Setiap satu kelompok lewat, kita harus menunggu kurang lebih 5 menit hingga kelompok berikutnya lewat lagi. Hal ini menyebabkan para penonton kebosanan menunggu serta menjadikan durasi pawai berlangsung cukup lama, dari pagi hingga petang. Seharusnya jarak antar kelompok diatur agar penonton dapat menyaksikan iring-iringan pawai tanpa jeda hingga selesai.

Kedua, pengaturan lalu lintas kendaraan juga lebih baik jika diperketat lagi. Meskipun dilalui pawai, masih terlihat banyak kendaraan, baik roda dua maupun empat yang masuk ke jalan. Bahkan banyak kendaraan, terutama roda dua, yang mencoba mendahului iring-iringan pawai. Hal ini selain dapat membahayakan para peserta pawai, juga membahayakan warga sekitar yang menonton. Seharusnya sepanjang Jl. Gajah Mada yang dilalui pawai benar-benar disterilkan dan setiap kendaraan dialihkan jalurnya.

Ketiga, pawai ini sepertinya kurang promosi mengingat jumlah masyakarakat yang menonton tergolong lebih rendah, terutama jika dibandingkan Karnaval Khatulistiwa pada Agustus kemarin atau dengan Arak-arakan Naga Cap Go Meh pada Maret lalu. Atau mungkin masyarakat agak jenuh dengan pawai karena belum genap dua minggu yang lalu, juga diselenggarakan Pawai Akbar memperingati Tahun Baru Hijriah.

Keempat, ini hanya pendapatku pribadi. Di hari yang sama, di Istana Kadriah, digelar acara penobatan Putra Mahkota Kesultanan Pontianak serta pemberian gelar-gelar kebangsawanan. Meniru iring-iringan keluarga kerajaan di Inggris atau Belanda, mungkin akan menarik seandainya jika terdapat iring-iringan kerabat Kesultanan yang dipadukan dengan Festival Drum Band & Fashion Road ini. Hal ini selain dapat menunjukkan eksistensi Kesultanan Pontianak, juga agar masyarakat lebih mengenal Kesultanan sebagai bagian dari sejarah dan kebudayaan Pontianak.

Kelima adalah masih kurang disiplinnya warga Kota Pontianak, baik dari para peserta pawai, penjaja makanan/minuman tepi jalan, hingga masyarakat yang menonton. Pada sore hari, setelah pawai usai, tampak sampah yang berserakan di Jl. Gajah Mada. Bahkan ada pot tanaman yang rusak. Berikut ini foto kondisi jalan setelah pawai usai.


Semoga ke depannya, pawai seperti ini lebih dipromosikan dan lebih ditingkatkan lagi kualitasnya serta fasilitas umumnya agar semakin menarik wisatawan untuk berwisata di Kota Pontianak, Kota Khatulistiwa.

1 komentar:

  1. meriah sekali acarnya,selamat atas sukses acaranya, semoga bisa menjadi agenda rutin

    BalasHapus