Selasa, 23 Desember 2014

Kaisar Jepang

Akihito
Kaisar Jepang

Hari ini, 23 Desember 2014 merupakan salah satu hari nasional di Jepang, lebih tepatnya adalah Hari Ulang Tahun Kaisar. Kaisar Akihito pada hari ini genap berusia 81 tahun. Ulang tahun Kaisar merupakan salah satu dari sedikit momen yang dinanti-nanti karena pada hari ini, Istana Kekaisaran Tokyo akan dibuka untuk umum dan publik yang berkunjung akan berkesempatan melihat Baginda Kaisar beserta seluruh keluarga kekaisaran secara langsung. Di saat yang bersamaan pula, publik dapat mendengar titah singkat dari Kaisar yang dibacakan langsung oleh Baginda Kaisar sendiri. Pada hari yang sama pula, Kaisar menggelar konferensi pers dan menjawab secara langsung beberapa pertanyaan dari wartawan.

"Lebih dari tiga juta orang Jepang kehilangan nyawanya selama Perang Dunia II. Untuk memastikan bahwa mereka tidak mati sia-sia, saya yakin sudah menjadi kewajiban kita yang selamat, sekaligus sebagai tanggung jawab kita kepada generasi mendatang, untuk terus berjuang menuju Jepang yang lebih baik. Demi mencapai pembangunan yang baik, saya sangat berharap Jepang akan mampu tampil di dunia sebagai bangsa yang stabil, damai, dan baik dalam bekerja sama, tidak hanya dengan negara tetangga, tetapi juga dengan sebanyak mungkin negara di dunia." (Kaisar Akihito, 23 Desember 2014)

Akihito (明仁) lahir di Tokyo pada 23 Desember 1933 dengan gelar Pangeran Tsugu. Ia merupakan anak kelima dan putra pertama dari Kaisar Showa dan Permaisuri Kojun. Berbeda dengan tradisi pada keluarga kekaisaran sebelumnya, atas permintaan ayahnya, Akihito tidak mengenyam pendidikan militer dan tidak menduduki posisi apapun di dalam militer. Akihito secara resmi dinobatkan sebagai Putra Mahkota Jepang pada 10 November 1952.

Pada 10 April 1959, Akihito menikah dengan Shoda Michiko yang tidak memiliki darah bangsawan, menjadikannya sebagai Kaisar Jepang pertama yang menikahi rakyat jelata. Pernikahan Akihito dan Michiko dikaruniai dua orang putra, yakni Naruhito pada 1960 dan Fumihito pada 1965, serta seorang putri, yakni Sayako pada 1969. Akihito naik takhta setelah kemangkatan ayahandanya pada 7 Januari 1989. Ia secara resmi dinobatkan pada 12 November 1990 dengan gelar Kaisar Heisei.

Secara pribadi, Kaisar Akihito merupakan seorang peneliti di bidang iktiologi (cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang ikan) dan telah menulis beberapa buku di bidang itu. Pada tahun 2005, spesies baru ikan gobi yang ditemukan diberi nama ilmilah Exyrias akihito sebagai penghormatan terhadapnya.

Dalam memperkuat hubungan bilateral antara Jepang dengan Indonesia, Kaisar Akihito pernah bertemu dengan hampir semua Presiden Indonesia, antara lain:
  • Pada Februari 1958, saat itu masih Putra Mahkota mendampingi ayahandanya menerima kunjungan Presiden Soekarno;
  • Menerima Presiden Soeharto yang mengucapkan belasungkawa atas kemangkatan ayahandanya pada tahun 1989;
  • Berkunjung ke Indonesia pada tahun 1991 dan diterima oleh Presiden Soeharto;
  • Menerima Wakil Presiden B.J. Habibie di Jepang pada Maret 1998;
  • Menerima Presiden Abdurrahman Wahid sebanyak dua kali, yakni November 1999 dan April 2000;
  • Menerima Presiden Megawati Soekarnoputri sebanyak tiga kali, yakni September 2001, Juni 2003, dan Desember 2003; dan
  • Empat kali menerima kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Juni 2005, November 2006, Juli 2008, dan Juni 2011. 

Kaisar Showa dan Putra Mahkota Akihito bersama Presiden Soekarno
di Tokyo pada Februari 1958
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko bersama Ibu Negara Siti Hartinah dan Presiden Soeharto
di Jakarta pada tahun 1991
Kaisar Akihito bersama Presiden Megawati Soekarnoputri di Tokyo pada Juni 2003
Kaisar Akihito bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Tokyo pada Juni 2011

Berdasarkan Konstitusi Jepang Tahun 1947, Kaisar hanya disebutkan sebagai simbol pemersatu masyarakat Jepang. Kaisar Jepang tidak berposisi de jure sebagai kepala negara dan tidak memiliki kewenangan apapun. Namun, secara de facto, Kaisar Jepang menjalankan tugas sebagaimana layaknya seorang kepala negara, seperti membuka sesi parlemen dan melantik perdana menteri. Pada saat kunjungan kenegaraan, Kaisar pun diberi penghormatan sebagaimana layaknya seorang kepala negara asing.

Saat ini, Kaisar Jepang merupakan satu-satunya kepala monarki di dunia yang bergelar "kaisar". Namun di Jepang sendiri, Kaisar secara resmi bergelar Tenno (天皇) yang secara harafiah berarti "penguasa langit" atau "raja langit". Jepang saat ini merupakan monarki tertua di dunia, yang dibentuk pada tahun 660 S.M. oleh Kaisar Jimmu. Menurut legenda, Kaisar Jimmu merupakan keturunan dari Dewi Amaterasu, dewi matahari serta dewi paling utama dalam Agama Shinto. Kaisar Akihito yang saat ini bertakhta merupakan kaisar ke-125 dan masih keturunan langsung dari Kaisar Jimmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar