Jika mendengar kata "kebun raya", pikiran kita tentu akan tertuju pada Kota Bogor. Hal ini cukup lumrah karena Kebun Raya Bogor merupakan kebun raya paling terkenal di Indonesia, bahkan menjadi salah satu tempat wisata andalan Kota Bogor. Di Kota Pontianak, tentu tidak ada kebun raya sebagaimana layaknya Kota Bogor. Namun, Kota Pontianak memiliki kawasan sejenis yang disebut arboretum. Dalam KBBI, arboretum didefinisikan sebagai "tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan". Jadi, bisa dibilang arboretum adalah sejenis kebun raya, namun dikhususkan untuk tanaman pepohonan.
|
Foto pada 8 Februari 2014 |
|
|
Foto pada 1 Januari 2015 |
|
Dalam sejarahnya, pembangunan arboretum di Kota Pontianak dicetuskan pada tahun 1987 oleh mahasiswa jurusan kehutanan di Pontianak. Tahun 1988, dilakukan pembersihan semak belukar dan pengukuran. Pembangunan resmi dimulai pada tahun 1990 dengan pembentukan panitia pelaksana. Penanaman pun dilakukan sedikit demi sedikit hingga akhirnya tampak seperti sekarang ini. Melalui Perda Kota Pontianak No. 11 Tahun 2011, Arboretum Untan akhirnya ditetapkan sebagai salah satu kawasan Hutan Kota yang secara otomatis berstatus dilindungi.
Secara resmi arboretum di Kota Pontianak bernama
Arboretum Sylva Indonesia P.C. Universitas Tanjungpura. Sylva Indonesia adalah organisasi kemahasiswaan yang mewadahi mahasiswa jurusan kehutanan di seluruh Indonesia. Kata
sylva sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta yang berarti hutan. Manakala P.C. adalah singkatan dari Pengurus Cabang. Jadi, sesuai namanya, arboretum ini dikelola oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan di Universitas Tanjungpura.
|
Penampakan Arboretum dari Jl. Jend. A. Yani (foto pada 27 Agustus 2014) |
Tidak hanya istilahnya yang asing di telinga, keberadaannya pun masih asing, bahkan oleh warga Kota Pontianak sendiri. Padahal Arboretum Untan dekat dengan pusat keramaian, bahkan terlihat jelas di sisi Jl. Jend. A. Yani, salah satu jalan utama di Kota Pontianak. Karena ketidaktahuan akan keberadaannya, kebanyakan warga yang melintas mungkin hanya mengiranya sebagai lahan kosong yang belum terbangun. Secara administratif, Arboretum Untan terletak di Kel. Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara. Pintu masuknya terdapat di Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, dekat sekali dengan Bundaran Monumen Sebelas Digulis. Dengan kendaraan umum, bisa dicapai dengan menaiki oplet jurusan Sudarso – A. Yani – Kp. Bali yang bermarna dadu alias merah muda.
|
Foto pada 1 Januari 2015 |
Begitu memasuki kawasan arboretum, kesan teduh langsung terasa karena dikelilingi pohon yang menjulang tinggi, meskipun suhu udara di Kota Pontianak sangat panas. Arboretum Untan menempati lahan seluas 3,2 hektar dan memiliki koleksi lebih dari 400 spesies tanaman. Di antaranya terdapat 214 jenis pohon dan 126 jenis anggrek. Setengah dari koleksi tersebut adalah tanaman khas Kalimantan Barat. Beberapa tanaman memiliki bentuk akar atau batang yang unik sehingga menjadi objek bagi pengunjung yang suka berfoto ria. Selain tanaman, terdapat pula 32 jenis burung dan 50 jenis serangga yang hidup di dalam arboretum.
|
Foto pada 8 Februari 2014 |
|
|
Foto pada 8 Februari 2014 |
|
Sepanjang pengamatan saya, kekurangan utama di Arboretum Untan adalah kurangnya fasilitas jalan yang memungkinkan pengunjung untuk berkeliling hingga pelosok arboretum tanpa harus berbecek ria. Bagi yang suka bertualang, tentu sangat menikmati berbecek ria. Namun tidak semua pengunjung suka becek. Ada yang lebih memilih berhenti dan kembali daripada harus berbecek ria. Pengelolaan sampahnya juga kurang, serta kurang adanya label yang menerangkan jenis-jenis pohon yang ada. Namun di sisi lain, kelebihan utamanya adalah tidak dipungut biaya alias gratis ketika masuk ke kawasan arboretum. Jika beruntung, kita akan ditemani mahasiswa yang ramah dan dengan sukarela memandu kita melihat-lihat kawasan arboretum.
|
Foto pada 1 Januari 2015 |
|
|
Foto pada 1 Januari 2015 |
|
|
Foto pada 1 Januari 2015 |
|
Tujuan utama Arboretum Untan memang untuk pelestarian, konservasi, penelitian, dan pendidikan. Namun, menurutku, tanpa harus menyampingkan tujuan aslinya, tidak ada salahnya jika arboretum dikembangkan dan ditata sebagai kawasan wisata, terutama untuk ekowisata, wisata pendidikan, dan rekreasi. Untuk bisa dikembangkan, tidak bisa hanya mengandalkan pihak Sylva Indonesia atau Universitas Tanjungpura saja. Diperlukan pula bantuan dan kerja sama dari Pemkot Pontianak. Jikalau perlu, juga dari Pemprov Kalimantan Barat.
|
Foto pada 8 Februari 2014 |
|
|
Foto pada 1 Januari 2015 |
|
Sebagai kota yang berwawasan lingkungan, seperti visi Pemkot Pontianak sejak 1999, sudah selayaknya Kota Pontianak memiliki tempat wisata yang berbasis lingkungan alias ekowisata. Harapan saya, semoga ke depannya, Arboretum Untan dapat ditata sebagai salah satu kawasan wisata andalan bagi Kota Pontianak, tidak hanya bagi penduduk lokal, namun juga bagi warga dari luar kota, sebagaimana Kota Bogor dengan kebun rayanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar