Selasa, 08 Oktober 2024

Pemilu DPD 2024

Karena ketidakmampuanku membuat seluruh 38 provinsi, saya hanya membuat beberapa tabel saja yang menarik bagiku, misalnya Sumsel, DKI Jakarta, dan Kalbar karena pernah tinggal lama di provinsi ini, serta Sumbar karena satu-satunya yang yang gugatan dikabulkan MK.


Hasil Pemilu DPD di Sumbar, sebelum dan setelah PSU.

Dari 12 gugatan Pemilu DPD di MK, Sumbar mejadi satu-satunya yang dikabulkan. Tidak tanggung-tanggug, MK memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh provinsi dengan menyertakan Irman Gusman sebagai caleg. Sebelumnya, Irman Gusman sempat terdaftar dalam DCS, namun tidak diloloskan ke dalam DPT karena pernah menjadi terpidana kasus korupsi. Pasca-PSU, Irman Gusman terpilih sebagai anggota DPD, sementara Emma Yohana terpaksa harus legawa karena gagal terpilih.

Hal lain yang cukup menarik adalah rendahnya minat masyarakat dalam PSU, terlihat dari tingkat golput yang mencapai 64,35%. Jika ditotalkan, empat senator Sumbar ini mewakili 58,9% jumlah suara sah versi PSU.



Hasil Pemilu DPD-RI di Jambi

Ria Mayang Sari yang meraih suara tertinggi pada 2019 lalu, kini harus legawa di peringkat keeenam. Tiga senator petahana terpilih kembali ditambah wajah baru Ivanda Awalina, putri dari mantan Bupati Tebo Sukandar. Namun sebelum pelantikan, M. Syukur memutuskan mengundurkan diri untuk ikut Pilbup Merangin, sehingga Abu Bakar Jamalia yang dilantik. Jika ditotalkan, empat senator Jambi yang dilantik mewakili 47,8% jumlah suara sah.



Hasil Pemilu DPD di Sumsel

Sama seperti pemilu sebelumnya, seluruh kursi DPD asal Sumsel kembali diduduki seluruhnya oleh perempuan. Bedanya, Arniza Nilawati yang merupakan caleg petahana terpaksa harus tersingkir dan mengakui keunggulan Ratu Tenny Leriva, putri dari mantan gubernur Herman Deru.

Di tingkat kabupaten/kota, Ratu Tenny Leriva terunggul di enam daerah yakni, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, PALI, Pagar Alam, dan Prabumulih; kemudian Jialyka Maharani unggul di tiga daerah, yakni Banyuasin, OKI, dan Lahat; Amaliah unggul di Palembang dan Ogan Ilir; serta Eva Susanti terunggul di Musi Banyuasin dan Muara Enim. Sisa empat daerah, yakni Musi Rawa, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, dan Lubuk Linggau diungguli oleh Yetti Oktarina.

Empat senator Sumsel terpilih jika ditotalkan suaranya, mewakili 53,5% jumlah suara sah.


Hasil Pemilu DPD di DKI Jakarta

Agak sedih melihat mantan Walikota Sylviana Murni harus tersingkir di kontestasi DPD tahun ini dan harus mengakui keunggulan dua tokoh baru, yakni Happy Djarot yang merupakan istri mantan gubernur, serta Achmad Azran. Keempat senator Jakarta ini mewakili hanya 44,0% jumlah suara sah.



Hasil Pemilu DPD di Kalbar

Satu senator petahana asal Kalbar harus tersingkir di pemilu ini, yakni mantan wagub Christiandy Sanjaya, sementara satu lagi, Sukiryanto memilih untuk maju sebagai caleg DPR-RI. Terdapat dua tokoh baru yang akan mewakili Kalbar, yakni atlet tinju Daud Yordan dan Sultan Pontianak Syarif Melvin. Dengan terpilih kembali di pemilu kali ini, Maria Goreti akan kembali mewakili Kalbar di DPD untuk kelima kalinya berturut-turut sejak 2004.

Jika dilihat dari persebaran suara per kabupaten/kota, Daud Yordan unggul di tujuh kabupaten, yakni di Bengkayang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Ketapang, dan Kayong Utara; kemudian Syarif Melvin unggul di Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah; Erlinawati unggul di Kapuas Hulu; dan Maria Goreti unggul di Landak. Sisa dua daerah lain, yakni Singkawang dan Sambas, masing-masing dimenangkan oleh Christiandy Sanjaya dan Rubaeti Erlita.

Di tingkat Kota Pontianak, kepopuleran Sultan Pontianak membuatnya meraup hingga 40,05% suara dan terunggul di hampir seluruh kelurahan. Hanya di tiga kelurahan terdapat caleg lain, yakni mantan wagub Christiandy Sanjaya yang lebih unggul, yakni di Benuamelayu Darat, Parittokaya, dan Daratsekip.

Jika dijumlahkan suaranya, empat anggota DPD terpilih dari Kalbar ini mewakili 54,6% jumlah suara sah.



Caleg dengan suara/persentase tertinggi berdasarkan hasil final pascaputusan MK



Terdapat lima caleg DPD yang sudah terpilih, namun akhirnya tidak dilantik pada 1 Oktober 2024 dan digantikan oleh caleg bersuara terbanyak berikutnya, antara lain:
  • M. Syukur dari Jambi mengundurkan diri untuk menjadi Cabup Merangin dan digantikan oleh Abu Bakar Jamalia,
  • Jihan Nurlela dari Lampung mengundurkan diri untuk menjadi Cawagub Lampung dan digantikan oleh Almira Nabila Fauzi,
  • Taj Yasin dari Jawa Tengah mengundurkan diri untuk menjadi Cawagub Jawa Tengah dan digantikan oleh Muhdi,
  • Mirati Dewaningsih dari Maluku mengundurkan diri untuk menjadi Cabup Maluku Tengah dan digantikan oleh Nono Sampono, dan
  • Regina Muabuay dari Papua karena meninggal dunia pada 17 Juni 2024 dan digantikan oleh Henock Puraro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar