Baliho Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru dari Walikota dan Wakil Walikota Pontianak Lokasi: Jl. Gajah Mada, Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan Tanggal foto: 23 Desember 2014 |
Hari Natal merupakan hari raya umat Kristen sedunia yang merayakan kelahiran Yesus Kristus yang oleh umat Kristen dipercaya sebagai Anak Allah, Mesias, dan Juru Selamat umat manusia. Mayoritas umat Kristen sedunia merayakan Natal pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya. Namun bagi sebagian Kristen Ortodoks, hari Natal dirayakan di tanggal yang berbeda karena menggunakan sistem kalender lama, yaitu pada 6, 7 atau 19 Januari, tergantung Gerejanya.
Selain di Indonesia, Hari Natal juga menjadi hari libur resmi di hampir semua negara di dunia. Natal merupakan hari libur resmi di seluruh negara di Benua Amerika, Eropa, Australia, dan Oseania. Hanya 33 negara yang tidak menetapkan Natal sebagai hari libur resmi, antara lain enam negara di Afrika dan 27 negara di Asia. Sebagai catatan tambahan, tanggal 25 Desember adalah hari libur resmi di Taiwan dan Pakistan, namun bukan sebagai hari Natal. 25 Desember adalah Hari Konstitusi di Taiwan, sedangkan di Pakistan, diperingati sebagai Hari Kelahiran Muhammad Ali Jinnah, bapak pendiri Negara Pakistan.
Di Indonesia, Hari Natal untuk pertama kali ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 1953 melalui Keppres No. 24 Tahun 1953. Sejak saat itu, meskipun terjadi perubahan hari-hari libur nasional, kedudukan Hari Natal sebagai hari libur tidak pernah berubah.
Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, terdapat 23.436.386 penduduk beragama Kristen, atau setara 9,86% penduduk Indonesia. Dari 9,9% tersebut, 6,95% menganut Kristen Protestan dan 2,91% menganut Kristen Katolik. Terdapat empat provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, antara lain Nusa Tenggara Timur (88,9%), Papua (83,1%), Sulawesi Utara (68%), dan Papua Barat (60,8%). Provinsi lain yang memiliki penduduk Kristen yang cukup signifikan antara lain Maluku (48,2%), Kalimantan Barat (34,3%), Sumatera Utara (31%), Kalimantan Utara (26,4%), dan Maluku Utara (25,4%).
Logo PGI dan KWI |
Di Indonesia, Hari Natal 2014 diperingati secara resmi dengan tema "Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga". Tema ini merupakan kesepakatan bersama antara Konferensi Wali Gereja Indonesai (KWI) dengan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Tema ini diambil dengan maksud mengajak seluruh umat Kristiani untuk menyadari kehadiran Allah di dalam keluarga dan bagaimana keluarga berperan penting dalam sejarah keselamatan.
Untuk mengakhiri artikel ini, berikut adalah beberapa petikan Pesan Natal dari beberapa tokoh:
"Marilah kita menghadirkan Allah dan menjadikan keluarga kita sebagai tempat layak untuk kelahiran Sang Juru Selamat. Di situlah keluarga kita menjadi rahmat dan berkat bagi setiap orang; kabar sukacita bagi dunia." (Pesan Natal Bersama PGI dan KWI, November 2014)
"Dengan peristiwa kelahiran Yesus, kita melihat betapa Allah terlibat di dalam kehidupan manusia dengan kecemasan dan keprihatinan-Nya, dengan kegembiraan dan harapan-Nya. Semoga dengan merayakan Natal, umat Kristiani terdorong untuk ikut melibatkan diri di dalam kehidupan masyarakat, dalam peran apapun yang bisa diambil menuju Indonesia yang lebih baik." (Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, 23 Desember 2014)
"Keluarga adalah komponen yang sangat pokok dan substansial dalam kehidupan bermasyarakat. Ajaran Tuhan sangat sederhana dalam umat Kristiani, yakni kasih, pengampunan, dan ada kedamaian. Kalau tiap keluarga ada kedamaian dan cinta kasih, maka akan dirasakan juga para tetangga, masyarakat, dan semua orang." (Mgr. Dr. Agustinus Agus, Pr., Uskup Agung Pontianak, 24 Desember 2014)
"Bagiku, kehidupan Yesus Kristus, Pangeran Kedamaian, yang kelahirannya kita rayakan hari ini, merupakan inspirasi dan sandaran hidup saya. Sebagai panutan atas rekonsiliasi dan pengampunan, Ia mengulurkan tangannya dengan kedamaian, dukungan, dan penyembuhan. Contoh dari Kristus telah mengajari saya untuk menghormati dan menghargai seluruh manusia, apapun kepercayaannya." (Ratu Elizabeth II, Gubernur Tertinggi Gereja Inggris, 25 Desember 2014)
"Saudara dan saudari yang kukasihi, semoga Roh Kudus, pada hari ini, mencerahkan hati kita agar kita dapat mengenali, melalui kelahiran bayi Yesus di Betlehem oleh Perawan Maria, keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada kita semua, kepada setiap pria dan wanita, dan kepada seluruh manusia di bumi. Semoga kekuatan Kristus yang membawa kebebasan dan pelayanan dapat dirasakan oleh hati mereka yang sedang menderita akibat peperangan, penganiayaan, dan perbudakan. Semoga kuasa Ilahi, dengan kelembutannya, membuang kekerasan hati banyak pria dan wanita yang tenggelam dalam pengaruh keduniawian dan ketidakpedulian, globalisasi ketidakpedulian. Semoga kekuatan penebusan-Nya mengubah senjata menjadi bajak, kehancuran menjadi kreativitas, kebencian menjadi kasih dan kelembutan." (Paus Fransiskus, Uskup Roma, Pemimpin Tertinggi Gereja Universal, 25 Desember 2014)