Hari ini adalah Hari Pahlawan, hari untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dan pejuang yang telah gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Hari Pahlawan umumnya diperingati dengan ziarah ke taman makam pahlawan. Namun, kegiatan ziarah sulit dilakukan bagi warga Kota Pontianak karena ketiadaan taman makam pahlawan di Kota Khatulistiwa ini. Apakah ini berarti juga ketiadaan kisah perjuangan di Kota Pontianak? Tentu saja tidak. Meski tanpa taman makam pahlawan, terdapat beberapa tempat menarik (setidaknya menurutku pribadi) di Kota Pontianak yang dapat membantu kita mengenang perjuangan para pahlawan kita. Berikut adalah tempat-tempat tersebut.
Tugu Pancasila
Tampak depan Tugu Pancasila (15 September 2013) |
Tampak belakang Tugu Pancasila (6 November 2013) |
Tugu Pancasila terletak di kawasan bundaran Pelindo, antara Jl. Rahadi Usman dengan Jl. Pak Kasih. Secara administratif, terletak di Kel. Tengah, Kec. Pontianak Kota. Ciri khas utama tugu berwarna merah-putih adalah lambang negara Garuda Pancasila berukuran besar di sisi depannya. Sedangkan sisi belakangnya terdapat lambang Kota Pontianak dengan tulisan "PADAMU NEGERI KAMI MENGABDI". Dari jauh, tugu ini kurang terlihat jelas karena tertutupi pohon pinang yang tinggi.
Patok lokasi Tugu Korban Agresi Jepang (15 September 2013) |
Sebelum dibangun Tugu Pancasila, dahulu terdapat Tugu Korban Agresi Jepang untuk mengenang korban pembantaian oleh tentara Jepang. Tugu tersebut kemudian dirobohkan dan diganti tugu yang ada sekarang. Lokasi tugu tersebut kini dibangun patok yang berjarak kira-kira 30 meter di depan Tugu Pancasila.
Jika dilihat dari bentuk dan ciri-cirinya nya, sepertinya tugu ini awalnya ditujukan sebagai cenotaph. Cenotaph alias nisan kosong adalah monumen yang dibangun untuk mengenang para pejuang yang telah gugur, yang kuburannya tersebar di berbagai daerah, atau yang keberadaan jenazahnya tidak diketahui. Karena Kota Pontianak tidak memiliki taman makam pahlawan, maka sudah selayaknya tugu ini difungsikan untuk mewakili keberadaan taman makam pahlawan.
Monumen Sejarah Perjuangan Kalimantan Barat
Sisi depan monumen (4 November 2013) |
Sisi belakang monumen (4 November 2013) |
Salah satu relief di monumen (4 November 2014) |
Monumen ini terletak di Jl. R.A. Kartini, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak Kota, tepatnya di salah satu dinding Stadion Keboen Sajoek, di belakang Mal Matahari. Monumen ini berisikan 20 relief yang menceritakan sejarah Kalimantan Barat, dari zaman kesultanan hingga era mempertahankan kemerdekaan. Monumen ini memiliki dua sisi. Sisi belakang banyak mengisahkan sejarah kesultanan. Sisi ini mudah dicapai karena menghadap ke Jl. R.A. Kartini. Sisi depannya lebih banyak mengisahkan kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sisi depan ini sebenarnya mudah dicapai melalui pintu samping stadion. Namun karena pintu ini seringkali digembok, untuk menuju sisi depan, kita harus memutar dahulu sejauh kurang lebih 75 meter dan masuk melalui pintu utama stadion di Jl. A.R. Hakim. Mengunjungi monumen ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai sejarah lokal serta menambah kebanggaan kita atas perjuangan para pendahulu kita.
Monumen Sebelas Digulis Kalimantan Barat
Monumen Sebelas Digulis pada malam hari (6 November 2013) |
Monumen Sebelas Digulis pada pagi hari (22 Desember 2013) |
Prasasti peresminan Monumen Sebelas Digulis (22 Desember 2013) |
Monumen ini terletak di Bundaran Universitas Tanjungpura di Jl. Jend. A. Yani, Kel. Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara. Monumen ini berupa sebelas tugu berbentuk bambu runcing berwarna kuning. Monumen ini diresmikan tepat di Hari Pahlawan pada 10 November 1987 oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu Mayjen TNI (Purn.) H. Soedjiman. Monumen ini dibangun untuk memperingati 11 tokoh pergerakan asal Kalimantan Barat yang dibuang oleh pemerintah Hindia Belanda ke Boven Digoel di Papua. Berbeda dengan dua monumen sebelumnya, monumen ini tampak cukup terawat. Apalagi sejak 2013 lalu, dibangun air mancur di sekitar monumen ini, yang sudah tentu menambah keindahan monumen. Selain sebagai sarana peringatan sejarah, mengunjungi monumen ini juga bisa sekaligus sebagai sarana rekreasi.
Jl. Pahlawan
Plang nama Jl. Pahlawan (10 November 2014) |
Jl. Pahlawan (10 November 2014) |
Tempat terakhir ini sebenarnya tidak memiliki nilai sejarah atau peringatan tertentu. Namun yang membuatku tertarik hanya karena nama jalannya. Pemberian nama Jl. Pahlawan tentu bermaksud sebagai penghargaan jasa para pahlawan secara umum. Jadi, tidak ada salahnya jika di Hari Pahlawan, kita berjalan melintasi Jl. Pahlawan. Sekurang-kurangnya untuk mengetahui keberadaan jalan yang terletak di Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan ini. Jalan sepanjang 325 meter ini merupakan salah satu kawasan komersial di Kota Pontianak. Dapat dilihat dengan banyaknya ruko di sepanjang jalan ini. Di ujung jalan ini terdapat Pasar Flamboyan, pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak.
Itulah beberapa tempat di Kota Pontianak yang tidak ada salahnya untuk diketahui dalam rangka peringatan Hari Pahlawan. Jikalaupun kita tidak memiliki waktu karena banyaknya kegiatan, sekurang-kurangnya kibarkanlah Sang Merah Putih di depan rumah kita masing-masing selama sehari penuh pada tanggal 10 November ini. Sudahkah Anda mengibarkannya di Hari Pahlawan ini?
Selamat Memperingati Hari Pahlawan
"Pahlawanku Idolaku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar