Pemilukada DKI Jakarta tinggal menunggu hitungan hari. Namun tidak ada salahnya jika kita mellihat balik sekejap pilgub pertama di ibu kota kita lima tahun silam.
Berbeda dengan Pemilukada 2012, Pilkada 2007 hanya diikuti dua pasangan calon, yakni:
- Drs. H. Adang Daradjatun dan H. Dani Anwar yang dicalonkan oleh PKS yang pada Pemilu 2004 memperoleh 23,3% suara dan 24,0% kursi DPRD; dan
- Dr.-Ing. H. Fauzi Bowo dan Mayjen TNI (Purn.) Prijanto yang dicalonkan oleh gabungan 19 partai politik, yakni Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PAN, PPP, PDS, PBR, PKPB, PBB, Partai Patriot Pancasila, PPNUI, Partai PDK, PKPI, PPDI, Partai Pelopor, PNI Marhaenisme, PBSD, Partai PIB, dan PPD, yang jika digabungkan memperoleh 72,4% suara dan 70,7% kursi DPRD.
Pilkada 2007 ini memegang dua rekor dalam pilkada periode 2004–2009, yakni pilkada yang paling banyak diliput media, serta pilkada dengan koalisi parpol terbesar yang mendukung satu calon, yakni 19 partai mendukung pasangan Fauzi Bowo & Prijanto.
Dengan jargon "Jakarta untuk Semua", pasangan Fauzi & Prijanto berhasil menarik hati warga Jakarta dan memenangkan Pilkada 2007 dengan 57,9% suara. Sedangkan Adang & Dani yang mengusung jargon "Ayo Benahi Jakarta!" hanya mampu menarik hati 42,1% suara.
Di tingkat kabupaten/kotamadya, Fauzi & Prijanto juga menang di setiap kabupaten/kotamadya se-DKI, dengan kemenangan terbesar di Kepulauan Seribu dengan 66,9% suara, diikuti Jakarta Barat dengan 60,9% suara, Jakarta Utara 57,6% suara, Jakarta Selatan 57,4%, Jakarta Timur 56,8%, dan kemenangan terkecil di Jakarta Pusat dengan 56,0% suara.
Di tingkat kecamatan, Fauzi & Prijanto menang di hampir setiap kecamatan, dengan kemenangan terbesar di Taman Sari dengan 68,0% suara dan kemenangan terkecil di Palmerah dengan 51,7% suara. Fauzi & Prijanto kalah hanya di satu kecamatan, yakni Tanah Abang dengan perolehan 47,1% suara.
Sementara angka golput tercatat mencapai 36,7% dari daftar pemilih tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar