Tujuh Pahlawan Nasional 2011 |
Dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada tujuh orang tokoh nasional yang dituangkan dalam Keppres No. 113/TK/2011 pada 8 November 2011. Berikut ketujuh Pahlawan Nasional baru:
- Sjafroeddin Prawiranegara (1911–1989) dari Jawa Barat, merupakan Ketua Pemerintahan Darurat RI pada tahun 1948. Ia juga pernah menjabat Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian di era Soekarno.
- Idham Chalid (1921–2010) dari Kalimantan Selatan, merupakan Ketua NU pada 1956–1984. Ia pernah menjabat sebagai Wakil PM di era Soekarno. Di Orde Baru, ia juga sempat menjabat sebagai Ketua DPR, Ketua MPR, kemudian Ketua DPA.
- Haji Abdul Malik Karim Amrullah (1908–1981) dari Sumatera Barat, atau yang lebih dikenal dengan Buya Hamka, seorang sastrawan dan ulama. Ia sempat menerima penghargaan internasional karena karyanya. Ia juga sempat menjadi Ketua MUI di era Soekarno dan Soeharto.
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro (1904–1957) dari D.I. Yogyakarta, Menteri Pendidikan di era Soekarno, ia memodernisasi Taman Siswa, juga menyusun kurikulumnya. Semasa muda, ia merupakan salah seorang peserta Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda.
- I Gusti Ketut Pudja (1908–1977) dari Bali, merupakan Gubernur Sunda Kecil di awal masa kemerdekaan. Ia sempat menjadi anggota BPUPKI, dan merupakan salah satu tokoh yang hadir saat perumusan teks Proklamasi.
- Sri Susuhunan Pakubuwono X (1866–1939) dari Jawa Tengah, Raja Kasunanan Surakarta. Sebagai raja, ia memodernisasi kerajaannya untuk menyerap perubahan zaman. Ia juga mendukung kegiatan organisasi-organisasi pergerakan nasional.
- Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono (1900–1986) dari DI Yogyakarta, pendiri Partai Katolik Indonesia. Ia merupakan Anggota Volksraad selama satu dekade. Beberapa posisi menteri dijabatnya di masa Soekarno. Di masa Soeharto, dia dipercaya menjadi Ketua DPA.
"Dengan Semangat Kepahlawanan, Kita Bangun Karakter Bangsa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar