Sebagai rakyat jelata di Kota Pontianak, saya secara pribadi ingin mengucapkan tahniah setinggi-tingginya ke atas pernikahan Pangeran Mas Perdana Agung Muda Syarif Febriansyah Alkadrie dengan Syarifah Riana Nita yang berlangsung pada hari Minggu, 14 Juni 2015 kemarin.
Pangeran Mas Perdana Agung Muda Syarif Febriansyah Alkadrie dan Syarifah Riana Nita (sumber foto: Tribun Pontianak) |
Pangeran Mas Perdana Agung Muda Syarif Febriansyah Alkadrie merupakan putra bungsu dari Seri Paduka Yang Maha Mulia Duli Tuanku Sultan Syarif Abubakar Alkadrie, Sultan Pontianak dengan permaisurinya, Ratu Laila Perdana Agung. Syarif Febriansyah Alkadrie dilahirkan di Pontianak pada 5 Februari 1989, artinya kini berusia 26 tahun. Saat ini, ia bekerja sebagai karyawan funding officer di Bank Kalbar.
Istrinya, Syarifah Riana Nita memiliki perbedaan usia hanya terpisah satu hari. Putri kedua dari Syarif Usman Alkadrie dan Utin Risnarti itu lahir di Pontianak pada 6 Februari 1989. Ia kini bekerja sebagai karyawan account officer di Bank BRI.
Syarifah Riana Nita dan Syarif Febriansyah Alkadrie (sumber foto: Suara Pemred) |
Pernikahan diraja ini diselenggaran dengan penuh ritual dan istiadat Melayu yang dimulai dari hari Jumat, 12 Juni 2015, seperti ritual tetek gigi, berias, buang-buang, dan membre' makan; hingga puncaknya, yakni acara ijab kabul dan resepsi pada hari Minggu, 14 Juni 2015.
Ijab kabul berlangsung di kediaman mempelai perempuan di Jl. Untung Suropati, Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan. Sebelumnya, diadakan arak-arakan dari Istana Kadriah hingga kediaman mempelai perempuan. Sore harinya, diadakan resepsi pernikahan yang diselenggarakan di Rumah Melayu Kalimantan Barat, Jl. Sutan Syahrir, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota.
Dalam titahnya, Duli Tuanku Sultan Syarif Abubakar Alkadrie mengungkapkan kebahagiaan dan kegembiraanya menikahkan putra bungsunya. Tuanku Sultan juga mengungkapkan bahwa istiadat pernikahan diraja ini merupakan contoh menjaga serta melestarikan budaya dan adat Kesultanan Pontianak. Duli Tuanku juga mengajak masyarakat mengangkat marwah Keraton Pontianak dan Istana Kadriah.
Selaku pribadi, saya agak menyayangkan karena pernikahan penuh istiadat ini kurang mendapat perhatian media. Jangankan media nasional, di media lokal pun masih minim perhatian. Padahal sebelumnya, saya sempat berharap, pernikahan diraja ini bisa menjadi pesta rakyat layaknya pernikahan putri Sultan Yogyakarta atau pernikahan putra Presiden Joko Widodo di Surakarta. Mungkin harapanku ini terlalu berlebihan.
Selain itu, saya pribadi juga agak sedih dikarenakan tidak sempat melihat arak-arakan pengantin sebelum ijab kabul. Selain dikarenakan kesibukan pekerjaan saya, juga karena minimnya informasi pada jam berapa arak-arakan dimulai. Ketika saya telah menyelesaikan pekerjaan dan tiba di Jl. Veteran, ternyata arak-arakan telah selesai dan acara ijab kabul sedang berlangsung.
Bagaimanapun, sebagai rakyat jelata Pontianak, saya tetap turut berbahagia atas pernikahan diraja ini. Semoga pernikahan ini terus dikaruniai kebahagiaan hingga anak cucu. Sekali lagi, tahniah setinggi-tingginya ke atas pernikahan Pangeran Mas Perdana Agung Muda Syarif Febriansyah bin Sultan Syarif Abubakar Alkadrie dengan Syarifah Riana Nita binti Syarif Usman Alkadrie.
Sumber: